Maybrat, doberainews – Stekholder dan masyarakat Aifat Timur Raya satu suara nyatakan menjamin keamanan serta mendukung kelanjutan pembangunan dan pelaksanaan roda pemerintahan di wilayah Aifat Timur Raya Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.
Pernyataan dukungan dikemukakan oleh Perwakilan Kepala Distrik Se-Aifat Timur Raya, Kepala Kampung, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh Gereja kepada Penjabat Bupati Maybrat Bernhard Eduard Rondonuwu di Ayata Ibukota Distrik Aifat Timur Tengah, Kamis 2 November 2023.
Kepala Distrik Aifat Timur Jauh Ferdinando Aikingking menegaskan, pihaknya akan tetap solid bergandengan tangan bersama aparat keamanan setempat dan siap untuk menerima pembangunan di wilayahnya.
“Kami juga butuh jalan, kami juga butuh jembatan dan juga butuh pembangunan yang lain. Jangan ganggu kami disini dan kami akan menjaga keamanan warga kami masing-masing distrik,” tegasnya.
Senada ditambahkan tokoh pemuda Aifat Timur, Frans Kamat. Dia berharap aparat keamanan agar memberikan perlindungan yang optimal kepada masyarakat.
“Mulai dari hari ini dan seterusnya Kami akan berpegang tangan bersatu hati dan bagaimana untuk menerima tiap kegiatan pembangunan yang dilakukan pemerintah terhadap kami masyarakat Aifat Timur, dan kami minta pihak keamanan yang bertugas sama-sama dengan kami menjaga situasi ini,” harapnya.
Ia menambahkan, masyarakat juga meminta maaf semua pihak terkait aksi pembakaran ekskavator yang dilakukan OTK di lokasi pembangunan puskesmas Ayata pada 27 Oktober 2023 lalu. Mereka minta aparat kepolisian supaya mengusut tuntas pelaku pembakaran dan berharap pembangunan puskesmas supaya terus dikerjakan untuk menjawab kebutuhan pelayanan di bidang kesehatan.
“Kami minta maaf, bukan karena kami sengaja atau tidak bertanggungjawab tetapi semua ini karena kesilapan kami. Kami harap pembangunan puskesmas harus dilanjutkan,”kata dia.
Penjabat Bupati Maybrat Bernhard Eduard Rondonuwu, mengapresiasi sikap warga Aifat Timur Raya yang telah menyatakan dukungan keamanan dan bersedia untuk menerima pelaksanaan pembangunan dan roda pemerintahan. Bernhard mengatakan pembangunan jalan ke wilayah Aifat Timur akan terus didorong, termasuk pekerjaan puskesmas Ayata akan dilanjutkan.
Menurut Bernhard, pemerintah sebetulnya berkeinginan menyetarakan pembangunan di wilayah Aifat Timur Raya sama seperti di wilayah lain di Kabupaten Maybrat. Namun keamanan menjadi kunci utama dari pada sebuah kebijakan pembangunan itu sendiri wajib dijamin bersama.
“Bapak ibu sekalian torang tidak akan berhasil kalau tidak sama-sama menjamin yang namanya keamanan. Saya paham betul bapak ibu punya pergumulan selama bertahun-tahun, makannya saya bilang bikin jalan supaya saya punya saudara sekalian bisa sampai di kampungnya. Saya tidak akan pernah takut kalau bapak ibu ada dibelakang saya, kalau bapak dan ibu dukung, saya akan jalan,” tegasnya.
Ia menambahkan, pemerintah Maybrat telah menerima alokasi anggaran sebesar Rp 2,5 milyar oleh Pemprov Papua Barat Daya, Rp 450 juta dari Pemkab Tambrauw dan Sorong Selatan untuk dialokasikan ke masyarakat wilayah Aifat Timur Raya untuk merenovasi lagi rumah-rumah warga yang rusak.
“Untuk itu, saya minta kepada kita semua mulai dari kepala kampung, kepala distrik agar kasih data siapa punya rumah yang rusak seperti pintu, jendela senk dan lain-lain. Kita juga akan dukung bama bagi masyarakat yang sudah pulang. Kalau data sudah klir kita akan langsung datang bagi disini bukan dimana-mana,”paparnya.