Maybrat, doberainews – Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Maybrat melaksanakan pelatihan pembuatan Sangrai Kacang Tanah Khas Maybrat bagi petani. Upaya tersebut sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Maybrat dalam mengenjot Pertanian Kacang Tanah sebagai salah satu produk unggulan sektor Pertanian Maybrat.
Asisten I, Yohana Iek mewakili Pj. Bupati Bernhard Rondonuwu mengatakan, Pemkab Maybrat mendukung serius inisiatif yang dilakukan Dinas Pertanian dan Perkebunan bersama Tim Penyuluh Swadaya Kacang Sangrai dari Kawangkoang Minahasa guna menggenjot Kacang Sangrai Khas Maybrat agar menjadi produk unggulan sekaligus sebagai salah satu ikon dari Kabupaten Maybrat.
Dia menyebut produk kacang tanah khas Maybrat harus diangkat ke arah pemasaran yang lebih luas ke berbagai pelosok tanah air bahkan go internasional.
“Maybrat jangan kalah dari Paniai atau daerah lain yang lebih duluan punya produk unggulan. Ini menjadi perhatian bagi pemerintah Maybrat supaya dikembangkan ke arah pemasaran agar Maybrat juga diangkat untuk memiliki produk lokal sendiri. Kalau Paniai punya kopi ya kita Maybrat punya kacang tanah,”katanya
Yohana mengapresiasi tim penyuluh dari Minahasa atas kerjasama yang baik untuk datang memberikan penyuluhan sekaligus memotivasi semangat Petani di Maybrat tentang teknik pembuatan Sangrai Kacang Tanah Khas Maybrat.
“Atas nama pemerintah Kabupaten Maybrat, kami menyampaikan terima kasih kepada penyuluh khusus yang didatangkan dari Kawangkoang Minahasa Sulawesi Utara untuk melatih para petani kacang Tanah di Maybrat,”tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Marthen Howay, mengatakan penyuluhan tentang pembuatan Sangrai Kacang Tanah Khas Maybrat dilatarbelakangi kerja sama Pemkab Maybrat dengan Minahasa pada beberapa waktu lalu.
Marthen menerangkan, Pj Bupati Maybrat sangat komitmen dan mendukung penuh pengembangan potensi kacang tanah ini agar dapat dikembangkan menjadi produk unggulan tersendiri Kabupaten Maybrat.
“Pak Bupati sendiri punya impian agar kacang tanah Maybrat ini harus jadi nomor satu di seluruh Papua,” kata Marthen
Menurut Kadis Marthen, tenaga teknisi yang didatangkan memberikan pelatihan merupakan orang-orang yang mempunyai sepak terjang dan pengalaman luar biasa di bidang industri pertanian di Minahasa, bahkan pemasarannya telah menjangkau seluruh Indonesia hingga ke internasional.
Sehingga meskipun proses penyuluhan yang saat ini masih sederhana diberikan, namun pemerintah berkomitmen tetap mengawalnya hingga sukses tembus ke berbagai tempat pemasaran yang ada.
“Pelatihan Kacang sangrai khas Maybrat hari ini sederhana, tapi sebagai komitmen pemerintah akan kawal terus sampai dia harus masuk ke pasar-pasar swalan dan dia (kacang tanah) akan menjadi cirikhas Maybrat,” tegasnya.
Kegiatan pelatihan berlangsung sehari penuh, menghadirkan perwakilan petani dari empat wilayah Maybrat. Para tenaga pendamping tekad serta seluruh ASN di lingkungan Dinas Pertanian.
Kegiatan penyuluhan ini melalui beberapa tahapan proses diantaranya, yakni proses penjemuran, penyanggraian, penyortiran dan pengepalan atau pengemasan kacang sangrai khas Maybrat dengan dua virian berbeda, yakni kacang khas Maybrat dan kacang batik Maybrat. (Red/DN)