Uskup Hilarion Tahbis Bonifasius Korain Jadi Imam Baru, Ini Pesan Pj Bupati Maybrat

Uskup Hilarion Tahbis Bonifasius Korain Jadi Imam Baru, Ini Pesan Pj Bupati Maybrat

Uskup Manokwari-Sorong Mgr. Hilarion Datus Lega. Pr memimpin misa Pentahbisan Diakon Bonifasius Korain. RD, dan Sambutan Pj Bupati Maybrat, Dr. Bernhard E. Rondonuwu

Maybrat,doberainews – Uskup Manokwari-Sorong Mgr. Hilarion Datus Lega. Pr memimpin misa Pentahbisan Diakon Bonifasius Korain. RD menjadi imam baru yang berlangsung di Gereja Katolik Santo Yoseph Ayawasi, Keuskupan Manokwari-Sorong, Maybrat, Papua Barat Daya, Rabu (13/12/2023).

Perayaan misa pentahbisan diwarnai dan diawali dengan prosesi perarakan Diakon Bonifasius Korain secara adat diantar ke depan Gereja Katolik Santo Yoseph Ayawasi. Kemudian calon imam diserahkan dari keluarga, diterima oleh Pastor Paroki Santo Yoseph Ayawasi, Felix Janggur. OSA didampingi Pastor Ferdinand Sabhu Djuani, Pr untuk seterusnya ditahbis menjadi imam oleh yang mulia Uskup Mgr. Hilarion Datus Lega. Pr.

Dalam liturgi pentahbisan, Uskup Hilarion lalu memanggil calon imam untuk tampil di depan altar didampingi kedua orang tua untuk selanjutnya diserahkan ke Gereja melalui Uskup.

“Kami atas nama orang tua dari Diakon Bonifasius Korain ingin menyerahkan anak kami kepada Gereja. Kami dan seluruh umat akan selalu berdoa untuk anak kami dan para imam agar menjadi gembala-gembala kami yang baik,” ucap Kedua tua Bonifasius Korain.

Pentahbisan dinyatakan layak oleh saksi, Vikaris Jendral Keuskupan Manokwari Sorong, Pastor Lewi Ibori, OSA.

“Menurut penilaian orang-orang yang mengenalnya dengan baik, saudara Bonifasius Korain layak untuk ditahbiskan menjadi imam. Saya dan seluruh umat yang hadir di sini adalah saksinya,” Vikaris Jendral Keuskupan Manokwari Sorong, Pastor Lewi Ibori, OSA

Dihadapan Uskup, para imam dan seluruh umat yang hadir, Calon Imam atau Pastor Bonifasius Korain kemudian menyatakan janji imamat untuk bersedia menjadi gembala yang baik dan penuh ketaatan kepada Gereja Katolik.

Selanjutnya, Penumpangan tangan kepada calon imam oleh Uskup Manokwari-Sorong lambang pencerahan Roh Kudus untuk menabiskan calon menjadi imam. Lanjut dengan penumpangan tangan dari para imam menandai penerimaan imam baru yang ditahbiskan ini ke dalam kolegialitas para imam.

Mgr. Hilarion Datus Lega. Pr dalam homilinya mengungkapkan, keuskupan Manokwari-Sorong merasa berbangga dengan dithabisnya Pastor Bonifasius Korain. Pr menjadi imam baru. Dengan demikian menambah jumlah anak-anak Ayawasi yang telah mempersembahkan dirinya kedalam martabat imamat Gereja Katolik di wilayah keuskupan Manokwari Sorong.

Menurut Hilarion, peristiwa Penthabisan Pastor Bonifasius Korain. Pr tidak terlepas dari pada nama besar Paroki Ayawasi dan umatnya yang telah diberkati Tuhan lewat tapakan kaki para misionaris Gereja tempo dulu.

“Bapak-bapak dan ibu-ibu saudara dan saudari terkasih, hari demi hari peristiwa demi peristiwa, saat-saat Ketika Tuhan hadir melalui para misionaris, melalui para guru Jemaat, melalui para orang tua, para guru dan tua agama di tempat ini harus dihargai dan dipandang sebagai kairos atau golden moment orang terpercaya,” tegas Hilarion.

Uskup Hilarion berharap imam baru yang sudah ditahbiskan senantiasa menjadi suri tauladan dan selalu rendah hati. Selain itu seorang imamat juga selalu menjaga yang namanya keterbukaan hati.

“Ciri khas dari Imamat Yesus Kristus yang sangat diutamakan sekali adalah dari diri sendiri. Imamat itu harus dihargai sehingga dengan sendirinya martabat Imamat pasti akan dihargai oleh orang lain pula. itulah ibarat harga diri kemanusiaan kita ” terang Hilarion.

Tidak lupa, Uskup Hilarion juga berterima kasih kepada kedua orang tua yang telah menyerahkan anaknya untuk ditahbiskan menjadi imam. Ungkapan terimakasih juga setara disampaikannya kepada pemerintah dan seluruh umat yang berkontribusi pada acara pentahbisan Pastor Bonifasius Korain. Pr

“Semua yang telah dibuat ini semata-mata hanya bagi kemuliaan nama Tuhan di tanah ini, semoga Tuhan memberkati kita semua, Amin,” tutup Uskup Hilarion.

Selanjutnya, ungkapan rasa bangga dan terima kasih juga datang dari pemerintah daerah (Pemda) kabupaten Maybrat yang disampaikan Penjabat Bupati Bernhard E Rondonuwu.

Bernhard menyampaikan, dirinya merasa bersyukur bisa berkesempatan hadir untuk menyaksikan langsung prosesi pentabisan Pastor Bonifasius Korain di Gereja Katolik Santo Yoseph Ayawasi yang menurutnya mirip seperti Basilika Santo Petrus Roma.

Ia mengungkapkan, Bonifasius Korain ialah seorang anak tukang kayu yang memilih untuk mengikuti Kristus yang adalah anak seorang tukang kayu juga, dan menjadi seorang imamat.

“Pak Uskup yang mulia dan seluruh umat, kita tahu bersama bahwa Tuhan kita Yesus Kristus lahir dari seorang Tukan Kayu, dan hari ini juga ditahbiskan Pastor kita yang lahir juga dari seorang tukang kayu. Ini luar bisa, keluarga sudah memberikan anaknya sebagai seorang imamat supaya lebih peka dan lebih dalam mencintai Kristus apa adanya,”kata Pj Bupati disambut tepuk tangan hadirin.

Bernhard menyebutkan, pemerintah tentu bangga karena wilayah aifat timur raya dan wilayah aifat utara masing-masing hingga sekarang memiliki lima orang imam untuk berkontribusi terhadap panggilan imam di Maybrat.

“Untuk itu kami atas nama Pemerintah Kabupaten maybrat mengucapkan selamat kepada keluarga besar Korain-Assem yang hari ini sangat berbahagia. Kami menyampaikan selamat kepada Pastor Boni Korain. Ini akan memberikan yang terbaik kepada umat terutama generasi muda. Kami berharap apa yang menjadi kerinduan umat bisa terwujud dengan pelayanan yang nantinya diberikan oleh Pastor Boni dalam melayani umat di wilayah ini, Tuhan memberkati,” tukas Pj Bupati.

Liturgi pentahbisan berjalan hikmah dihadiri Dua puluh dua imam, dua Diakon, Pejabat Forkopimda Maybrat, Para Pejabat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemekaran Papua Barat Daya, seluruh umat dan tamu undangan dari berbagai denominasi Gereja.

Pewarta : Charles Fatie
Editor : Yames Aisoki

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *