Raker DAS Suku USBA Hasilkan 3 Rekomendasi Strategis: Mendorong Lumbug Pengetahuan Budaya

Raker DAS Suku USBA Hasilkan 3 Rekomendasi Strategis: Mendorong Lumbug Pengetahuan Budaya

Foto Rapat Kerja Dewan Adat Sub Suku Usba, Raja Ampat Papua Barat

Raja Ampat, doberainews – Dewan Adat Sub Suku USBA menyelenggarakan Rapat Kerja (Raker) di Kampung Dorehkar pada Kamis 25 September 2025.
Raker ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat kepemimpinan adat, membangun warisan budaya dan mewujudkan Lumbung Pengetahuan Adat sebagai pusat dokumentasi, pelestarian, dan transfer nilai-nilai kearifan lokal bagi generasi mendatang.

Dalam rilis yang diterima media ini pada Sabtu (27/9/2025), Ketua Dewan Adat Sub Suku USBA
Charles Imbir mengungkap hasil Raker Dewan Adat Sub Suku Usba menetapkan beberapa rekomendasi antara lain;

Pertama, Ketua Adat Marga Burdam yang baru, dari almarhum Nehemia Burdam kepada Stevanus Burdam.

Kedua, Kepala Adat Marga Umpes yang baru, dari almarhum Petrus Umpes kepada David Umpes.

Selain itu, dilakukan sosialisasi dan pembagian Buku Sejarah USBA untuk lingkungan internal, dengan rencana distribusi ke khalayak umum terutama suku-suku di Raja Ampat. Buku ini menjadi salah satu landasan utama dari Lumbung Pengetahuan Adat yang sedang dikembangkan.

Dewan Adat juga mengumumkan bahwa Markus Umpes, anak adat USBA, dinyatakan lulus seleksi Otonomi Khusus DPRK Raja Ampat.

Raker ini menjadi ajakan bagi anak-anak adat untuk melanjutkan pendidikan tinggi melalui program beasiswa Progenusa di Universitas Islam An Nur dan Universitas Wirabuana Lampung.

Komitmen Pendidikan dan Pemberdayaan

Dewan Adat Sub Suku USBA menegaskan komitmennya untuk:
1. Mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup dan ekonomi perikanan laut yang ramah lingkungan.

2. Mendorong sinergi anak-anak adat USBA dengan pemerintah dari pusat hingga kampung.

3. Mendukung kebijakan dan program pemerintah yang pro terhadap masyarakat adat.

Revitalisasi Kebudayaan
Raker menegaskan pentingnya menghidupkan kembali:
Tarian adat Wor, Cerita sejarah masa lampau, Pembuatan perahu adat seperti Karures dan perahu tradisional lainnya, Rumah adat dan alat-alat kerja tradisional dalam kehidupan pertanian dan perikanan serta Pengetahuan kesehatan adat sebelum memasuki era pengobatan modern, termasuk cerita tradisional tentang suanggi.

Semua elemen budaya tersebut dianggap sebagai identitas unik dan warisan peradaban USBA yang layak dipulihkan dan diwariskan melalui Lumbung Pengetahuan Adat. (rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *