Teluk Bintuni, doberainews – Debat publik Pertama, kandidat Bupati Teluk Bintuni menjadi ajang penting bagi calon pemimpin untuk menawarkan solusi nyata atas berbagai permasalahan strategis di wilayah ini. Harapan masyarakat tertuju pada penyampaian rencana konkret terkait pengelolaan sumber daya alam, peningkatan infrastruktur, layanan dasar, serta pemberdayaan masyarakat adat. Namun, pada debat perdana ini, banyak yang menilai bahwa para kandidat belum sepenuhnya menyoroti atau menjawab isu- isu strategis secara mendalam. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh keterbatasan waktu atau fokus debat yang masih bersifat umum.
Yohannes Akwan,S.H,.MAP mengatakan, untuk debat selanjutnya, diharapkan moderator dan panelis dapat mendorong para kandidat untuk memaparkan rencana- rencana nyata terkait:
Peningkatan Infrastruktur dan Layanan Publik dimana Masyarakat ingin mengetahui lebih detail mengenai rencana peningkatan akses jalan, listrik, dan air bersih yang dapat mendukung kesejahteraan dan mobilitas warga Teluk Bintuni.
Masih kata dia, pentingnya memunculkan isi kepala kandidat tentang pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, dimana kandidat diharapkan dapat memaparkan solusi konkret terkait proyek-proyek besar seperti pertambangan dan gas alam, yang juga mempertimbangkan perlindungan lingkungan dan memberikan manfaat ekonomi yang adil bagi masyarakat lokal.
Lanjut kata Akwan, tak kala penting kita menyinggung kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat adat, untuk itu kandidat harus memiliki desaing pemikiran untuk melibatkan masyarakat adat dalam proses pengambilan keputusan serta langkah -langkah nyata untuk meningkatkan ekonomi dan pendidikan masyarakat lokal sangat dinantikan.
Selain, Transparansi dan akuntabilitas oemerintahan penting dan bagaimana strategi untuk memastikan anggaran daerah dikelola dengan transparan dan menghindari korupsi, misalnya melalui penggunaan teknologi atau sistem pengawasan, menjadi poin penting bagi masyarakat yang ingin melihat tata kelola pemerintahan yang bersih.
Untuk itu dengan tata Kelola yang Inklusif penting di paparkan komitmen kandidat untuk mengakomodasi partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan dan kebijakan akan menunjukkan bahwa setiap kebijakan yang diambil lebih sesuai dengan kebutuhan lokal.
Dengan demikian kami dapat menyimpulkan bahwa debat hari ini belum ada respons yang jelas terhadap isu-isu diatas, pastinya dengan penyampaian visi dan misi debat pertama calon bupati dan calon wakil bupati Teluk Bintuni 2024-2029, kami menduga masyarakat mungkin kesulitan memahami sejauh mana kandidat memiliki rencana konkret untuk membangun Teluk Bintuni. Untuk itu debat berikut harus di perhatikan karena dukungan publik tentunya akan lebih kuat jika para kandidat mampu menyampaikan kejelasan mengenai solusi atas tantangan- tantangan spesifik yang dihadapi daerah dan Masyarakat Kabupaten Teluk Bintuni. (rls)