Sorong, doberainews – Praktik judi toto gelap (togel) di Kota Sorong kian marak dan seolah tak tersentuh hukum. Kondisi ini memunculkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat, termasuk dari kalangan lembaga pengawasan publik.
Ketua DPD Lembaga Investigasi Negara (LIN) Papua Barat Daya, Andre Warmasen menyoroti keras sikap aparat kepolisian yang dinilainya tidak tegas dan terkesan lakukan pembiaran terhadap maraknya peredaran togel di wilayah hukum Polda Papua Barat Daya.
“Kami bingung dengan maraknya judi togel di Kota Sorong. Para bandar bermain terang-terangan, tapi aparat kepolisian sepertinya tutup mata dan lakukan pembiaran melihat kondisi ini,” ujar Andre dalam rilis diterima media ini, Minggu (12/10/2025)
Andre menyebut praktik judi togel kini sudah merambah ke berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga ibu rumah tangga. Ia menilai kondisi ekonomi masyarakat yang sedang sulit, kehadiran togel justru memperburuk keadaan sosial dan moral masyarakat.
“Dengan ekonomi yang semrawut, seharusnya aparat bertindak tegas agar bandar togel yang hanya mencari keuntungan sesaat itu bisa ditangkap,” tegasnya.
Ia juga mendesak agar para bandar dan kroninya yang terbukti menjalankan praktik togel segera ditangkap dan tidak dilepaskan begitu saja, melainkan diproses hukum sesuai ketentuan.
“Kalau sudah ditangkap, jangan dilepas. Proses mereka agar tidak ada lagi pengusaha atau bandar lain yang membuka usaha haram itu di Sorong,” lanjutnya.
Andre meminta Polda Papua Barat Daya untuk segera mengambil langkah nyata, bukan hanya diam dan berpura-pura tidak tahu.
“Kami minta Polda bertindak cepat, tangkap bandar togel bersama anak buahnya. Jangan didiamkan, karena barang haram itu jelas-jelas ada di depan mata kalian. Jangan pura-pura buta melihat kondisi ini,” tutup Andre.
Sebagai lembaga yang bergerak di bidang investigasi dan kontrol sosial, DPD LIN Papua Barat Daya menegaskan akan terus memantau dan melaporkan segala bentuk pembiaran terhadap aktivitas perjudian di wilayah hukum Papua Barat Daya. (rls/red)
