Wondama, doberainews – Perkumpulan Asosiasi Kontraktor Orang Asli Papua (PAL KOAP) memberikan bantuan dana dukung perayaan satu (1) Abad Peradaban pendidikan Modern di Tanah Papua, Teluk Wondama.
Bantuan dana tersebut diserahkan langsung oleh Pengurus PALKOAP Papua Barat Yance Kambu Pembina PAL KOAP, Yan Soendemi, Ruben Bonay, Yonas Sineri dan Yuliana Sarce Rumayomi kepada Panitia satu Abad Peradaban pendidikan Modern Papua di Teluk Wondama, Minggu (12/10/2025).
“Mewakil Bapak Alex Wonggor, Ketua Umum Perkumpulan Asosiasi Kontraktor orang Asli Papua, kami menyerahkan sedikit bantuan dari teman – taman kontraktor untuk mendukung Perayaan satu Abad Peradaban Pendidikan Modern Papua, Miei Teluk Wondama,”ucap Yance Kambu saat menyerahkan bantuan kepada Ketua Panitia Pdt. Rossalin Wamafma,S.Th, dan jajaran Panitia.
Bantuan dana yang diberikan sebesar Rp. 25.000.000,- rupiah dan bantuan bahan makanan bagi masyarakat.
Yance menerangkan PAL KOAP sebagai wadah berkumpulnya kontraktor orang asli Papua di Provinsi Papua Barat terus berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam melayani masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pembangunan daerah.
“Kehadiran PAL KOAP sebagai pengejawantahan dari Nubuat Pdt. Dominee Izaak Samuel Kijne bahwa orang Papua juga bisa bangkit memimpin dirinya sendiri melalui dunia kontraktor dan wirausaha. Kami hadir, memberikan support dan dukungan,”ujarnya.
Yance mengutip ayat firman Tuhan yang diambil dari kitab Filipi 4 : 19 bahwa Allahku akan memenuhimu menurut kemuliaan dan kasih setianya,”.
Menurut Yance tuntunan Tuhan melalui anugrahNya, sehingga pendidikan modern yang diletakan oleh Pdt. I.S Kijne pada 25 Oktober 1925 silam telah menghasilkan buah bagi bangsa Papua, dengan kepandaian, Ilmu dan pengetahuan sehingga orang Papua bisa pintar dan bisa mengisi pembangunan modern. Maka seyogianya orang Papua wajib menyatakan rasa syukur itu dengan mendukung Perayaan satu Abad Peradaban pendidikan Modern di Tanah Papua.
“Proses ini akan mengingatkan kita bahwa barangsiapa yang bekerja di tanah ini dengan setia, jujur dan dengar – dengaran akan berjalan dari tanda heran yang satu ke tanda heran yang lain,”tukasnya.
Informasi Tentang PALKOAP
Kehadiran Perkumpulan Asosiasi Kontraktor Orang Asli Papua (OAP) menjadi semangat baru dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat di Tanah Papua Barat. Organisasi ini bukan sekadar wadah profesional di bidang konstruksi, tetapi juga menjadi motor penggerak dalam memperkuat posisi pengusaha asli Papua di tengah dinamika pembangunan daerah.
Dengan visi untuk menciptakan pemerataan ekonomi dan kemandirian usaha masyarakat pribumi, asosiasi ini berkomitmen mengawal setiap kebijakan pembangunan agar benar-benar berpihak pada potensi lokal. Para kontraktor yang tergabung di dalamnya memiliki tekad kuat untuk menunjukkan bahwa orang asli Papua mampu bersaing secara profesional, transparan, dan berkualitas dalam sektor jasa konstruksi.
Ketua Asosiasi menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya memperkuat kapasitas dan kompetensi SDM lokal melalui pelatihan, sertifikasi, dan kerja sama strategis dengan pemerintah daerah maupun pihak swasta.
“Kami ingin membuktikan bahwa pembangunan di Papua Barat bisa dan harus dikerjakan oleh anak negeri sendiri. Kami tidak hanya menjadi penonton, tapi pelaku utama dalam menggerakkan roda ekonomi daerah,” ujar Wonggor.
Selain fokus pada peningkatan kapasitas kontraktor lokal, asosiasi ini juga aktif memperjuangkan akses yang lebih adil terhadap proyek-proyek pemerintah dan BUMN, agar partisipasi pengusaha asli Papua dapat meningkat signifikan. Langkah ini dianggap penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan memperkuat peran OAP dalam ekonomi regional.
Pemerintah daerah menyambut baik inisiatif ini dan berharap keberadaan asosiasi tersebut dapat menjadi mitra strategis dalam mendorong pembangunan berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja, serta menggerakkan ekonomi masyarakat akar rumput.
Dengan semangat “Membangun Papua Barat oleh Putra Asli Papua”, Perkumpulan Asosiasi Kontraktor OAP menjadi simbol kebangkitan ekonomi baru di Tanah Papua — menghadirkan sinergi antara profesionalisme, kemandirian, dan cinta terhadap tanah kelahiran. (red/dn)