Waisai, doberainews – Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam memerintahkan agar sekolah-sekolah tidak lagi mengadakan wisuda penamatan siswa. Kegiatan wisuda hanya untuk perguruan tinggi, bukan untuk siswa sekolah.
Menurut Bupati, kegiatan penamatan sekolah yang memberatkan orang tua dengan pungutan sebaiknya ditiadakan mulai dari jenjang TK, SD, SMP, dan SMA. Pihaknya memperbolehkan ada kegiatan perpisahan sekolah selama inisiatif para siswa.
Orideko menjelaskan kegiatan perpisahan siswa yang mengasah kreativitas siswa sah-sah saja digelar. Dengan sayarat para siswa mencari jalan dan biaya sendiri tanpa membebankan orang tua. Kegiatan penamatan tidak menjadi tanggung jawab orang tua karena bukan bagian dari proses pendidikan.
“Selama kegiatan perpisahan diadakan siswa sendiri boleh. Siswa yang akan menjacari jalan sendiri supaya kegiatan bisa terlaksana. Jangan minta ke kita orang tua karena tidak ada kaitannya,” ujar Bupati, Selasa (8/4/2025).
Orideko menambahkan pemerintahannya menghadirkan pendidikan gratis tanpa ada lagi satu pun pungutan. Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya akan berbagi peran untuk mewujudkan pendidikan gratis tersebut.
Tugas Pemkab, kata dia, pendidikan untuk tingkat dasar SD hingga SMP. Sementara Pemprov akan bertanggung jawab untuk pendidikan menengah SMA. “Untuk pendidikan tinggi akan dilihat lagi regulasinya, jika tidak ada alokasi dari provinsi maka Pemerintah Kabupaten akan mengambil peran,” ujarnya.
Ia menilai banyak anak-anak muda Raja Ampat yang melanjutkan pendidkan tinggi ke luar daerah. Mahasiswa yang belum mendapat bantuan beasiswa, akan dibantu biaya pendidikanya oleh Pemkab.(Rls)