Maybrat, doberainews – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Maybrat tahun anggaran 2025 yang sebelumnya Rp1.103.000.000.000 (1,1 triliun) akan terpangkas Rp156 milyar akibat dari efisiensi anggaran sesuai Amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1 tahun 2025.
Pj Sekda Maybrat, Ferdinandus Taa mengungkapkan, sisa dari total anggaran yang terpangkas akibat efisiensi mencapai Rp. 800 milyar. Jumlah tersebut masih diperkirakan akan mengalami penurunan sampai Rp600 milyar tergantung situasional daerah kedepan.
Dirinya menyebut, akibat kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat berdampak pula terhadap besarnya anggaran DPA yang diterima oleh dinas, apalagi pendapatan asli daerah (PAD) yang sangat kecil seperti di Kabupaten Maybrat.
Tidak hanya pemerintah daerah yang terkena dampak, Sekda mengatakan, efisiensi anggaran juga berpengaruh terhadap besaran dana desa (ADD) dan anggaran dana kampung (ADK) yang diterima oleh kampung seluruh Maybrat.
“Itu perintah presiden berdasarkan efisiensi anggaran. Efisiensi ini nanti berpengaruh meliputi anggaran dinas dapat setengahnya, kegiatan – kegiatan bimtek ditiadakan, makan minum kegiatan dikurangi, berlanja ATK, servis kendaraan dikurangi dan lain-lain akan dikurangi,” ujar Pj Sekda Ferdinadus Taa saat memimpin apel pagi ASN di halaman kantor Bupati Maybrat, pada Senin, 17 Februari 2025.
Sementara untuk tahapan selanjutnya terkait penerapan kebijakan efisiensi anggaran, kata Ferdinandus masih menunggu pelantikan kepala daerah yang baru, yakni Karel Murafer dan Ferdinando Solossa yang akan dilantik serentak oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta pada 20 Februari 2025.
“Intinya kita menunggu pelantikan, baik Gubernur maupun Bupati yang baru, lalu arahan selanjutnya,” jelas dia.
Pewarta Charles Fatie
Editor Redaksi
