Aliansi Peduli Keadilan Papua Desak Pj Gubernur Ganti Kepala Kesbangpol Papua Barat

Aliansi Peduli Keadilan Papua Desak Pj Gubernur Ganti Kepala Kesbangpol Papua Barat

Aliansi Peduli Keadilan Papua saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kesbabpol Papua Barat, Jumat (31/5/2024)

Manokwari, doberainews – Aliansi Peduli Keadilan Papua minta Kepala Kesbangpol Papua Barat, Thamrin Payapo di ganti, karena dianggap tidak mampu menjalankan nilai – nilai kebangsaan.

“Kami minta Pj Gubernur Papua Barat, Bapak Ali Baham Tomongmere segera ganti Kepala Kesbangpol Papua Barat karena tidak menjalankan nilai – nilai kebangsaan,”kata Ruben Bonai, usai menggelar aksi di Kantor Kesbangpol Papua Barat, Jumat (31/5/2024).

Menurutnya, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Thamrin Payapo memainkan politik kekeluargaan dalam seleksi calon Paskibra Papua Barat. Kepala Kesbangpol juga disebut menggunakan pendekatan rasial dalam menentukan calon anggota Pasukan Kibar Bendera (Paskibra) yang lolos.

“Masa anak – anak yang bermarga Jayapura dan Maybrat, tidak diloloskan karena dianggap berasal dari wilayah adat Tabi dan Provinsi PBD. Namun disisi lain, dia juga meloloskan anak – anak dari pejabatnya yang berasal dari Jayapura dan Tambrauw,”ungkap Ketua Aliansi Keadilan Papua, Ruben Bonai.

Ruben mengungkap, Kepala Badan Kesbangpol mengatakan ingin membalas dendam kepada anak – anak yang bermarga dari wilayah Jayapura karena saat seleksi KPU di Jayapura, mereka tidak diloloskan. Demikian juga, beberapa anak – anak yang berasal dari Maybrat, disebut harus kembali ke PBD, karena sudah beda Provinsi. Padahal, mereka berasal dari SMA di Manokwari, Papua Barat.

“Pernyataan – pernyataan seperti ini tidak boleh, dan terkesan rasis, ingin memecah bela orang asli Papua. Kami minta Kaban Kesbang segera diganti. Beliau tidak mampu pimpin Kesbangpol Papua Barat,” ujar Ruben.

Aliansi peduli keadilan Papua mengancam agar dalam penerimaan calon Paskibra tidak ada titipan titipan orang dalam dari pejabat manapun.

“Kami inginkan adalah tes seleksi penerimaan paskibra harus jujur, adil, transparan sesuai ketentuan. Tidak ada lagi titipan seperti begitu. Kami duga kuat, ada titipan orang dalam yang berdampak menggugurkan sejumlah anak – anak Papua yang memiliki prestasi,”tegasnya.

“Kami akan gelar aksi palang Kantor Kesbabpol Papua Barat, meminta Gubernur untuk meninjau kembali hasil seleksi Paskibra, karena proses penetapan calon anggota Paskribra tidak transparan, dan terkesan menggunakan orang dalam sehingga membunuh semangat dari putra – putri Papua yang berprestasi, “tandasnya.

Dari informasi yang berhasil dihimpun media ini, Panitia telah melakukan seleksi kesehatan, parade, TWK, TIU, minat bakat kesamaptaan, jaz dan wawancara kepada sejumlah siswa siswi SMA di Papua Barat untuk direkrut sebagai calon anggota Pasukan Kibar Bendera (Paskibra) di Papua Barat.

Para siswa calon anggota Paskribra tersebut berasal dari SMA se Papua Barat yakni Kabupaten Manokwari, SMA N 1, SMK N 1, SMA N 2, SMAN 3, SMKN 3, SMKN 2, dan SMA Taruna, Manokwari SMA YABT, SMA Vilanova, dan SMA N Olahraga. Serta dua orang siswa perwakilan Kabupaten Fakfak, sementara beberapa kabupaten lainya tidak mengirim utusan untuk mengikuti seleksi Paskibra di Provinsi.

Dari seleksi ini, 4 Orang akan direkomendasikan untuk mengikuti Parade Paskibraka Nasional pada 17 Agustus 2024 di Ibukota Negara.

Pewarta: Edi Musahidin
Editor: Redaksi

"img src=https://doberainews.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241221-WA0055.jpg">

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *