Manokwari, doberainews – Ikatan Mahasiswa Pegunungan Arfak (IMPA) Kota Studi Manokwari dan Lrmbaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Pegunungan Arfak kecewa dengan hasil seleksi Casis Bintara dan Tamtama Polri kuota Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat Tahun 2024.
Kekecewaan itu terungkap setelah hasil tes kesehatan dan Psikotest menyisakan 29 Orang yang masih bertahan untuk mengikuti seleksi selanjutnya.
“Dari 50 Kuota untuk Pegunungan Arfak namun hanya 44 orang saja yang mendaftar, tetapi dari 44 orang itu 10 orang di antaranya jatuh di tes kesehatan tahap ke I dan 5 orang lagi jatuh di psikotes maka sekarang hanya sisa 29 orang yang masih ikut tes selanjutnya,”ucap Ketua Ikatan Mahasiswa Pegaf (IMPA) Kota Studi Manokwari, Anan Ansi kepada media ini, Kamis (23/5/2024).
Anan meminta kepada Kapolda Papua Barat untuk prioritaskan putra putri daerah untuk mengisi 50 kuota Kabupaten Pegunungan Arfak.
“Saya rasa, Bapak Kapolda mengerti dan memahami soal situasi dan kondisi di Kabupaten Pegunungan Arfak, saya harap bakal Kapolda Prioritaskan putra – putri daerah harus banyak yang tembus Bintara dan Tamtama Polri tahun ini sesuai dengan kuota,”harap Ahoren.
Senada, Hermanus Saiba Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Pegunungan Arfak meminta Kepada Kapolda Papua Barat untuk memprioritaskan putra putri daerah Pegaf yang saat ini telah mengikuti tahapan tes.
“Kami harap Bapak Irjen Pol. Johnny Edison Isir yang adalah anak anak asli Papua, untuk mempertimbangkan anak – anak Pegaf dan menetapkan 29 orang yang mengikuti tes akedimik agar diloloskan karena Pegunungan Arfak membutuhkan putra daerah menjadi anggota Polri dan kembali bertugas di Pegaf. Kami harap harus diprioritaskan agar menjadi kebanggaan bagi kita masyarakat di Pegunungan Arfak,”harapnya.
Pewarta : Demas Ahoren
Editor : Redaksi