Dua Bulan Jalan Trans Papua Barat Di Minyambou Tertutup Longsor, Akses Transportasi Putus, Pj. Gubernur Ali Baham Diminta Responsif

Dua Bulan Jalan Trans Papua Barat Di Minyambou Tertutup Longsor, Akses Transportasi Putus, Pj. Gubernur Ali Baham Diminta Responsif

Foto kondisi jalan di Kampung Demaisi Distrik Minyambou yang tertutup material akibat Longsor

Pegaf, doberainews – Pemerintah Provinsi Papua Barat disoroti terkait terputusnya akses Jalan Trans Papua Barat akibat tertimbun longsor di Apuj dan Kampung Demaisi Distrik Minyambou Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Amon Yakson Ahoren, tokoh Pemuda Pegunungan Arfak

Aya, sapaan akrab Amon Yakson Ahoren, mantan Ketua KNPI Distrik Sururey Kabupaten Pegunungan Arfak ini mengungkap longsor tersebut telah membuat arus transportasi terputus dan berdampak pada akses perekonomian dan pendidikan siswa di daerah itu

“Hujan lebat bulan lalu akibatkan longsor di atas Jalan Trans Papua Barat tepat di Kampung Apuj dan Kampung Demaisi Distrik Minyambou menyebabkan arus transportasi terputus, masyarakat tidak bisa lewati jalan itu,”ucap Amon Yakson Ahoren kepada Media ini, Selasa (21/5/2024).

Amon menerangkan sejak longsor pada bulan lalu, hingga saat ini belum ada respon dari Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat dan dinas terkait untuk membersihkan material yang tertibun diatas jalan.

“Saya amati selama dua bulan ini, akses jalan di Demaisi Minyambou sudah putus oleh bencana alam longsor, namun belum ada respon dari provinsi melalui Dinas PUPR atau Balai Jalan Nasional, padahal jarak antara Pegaf dan Manokwari Ibukota Papua Barat tidak terlalu jauh,”ujar Yakson.

Ahoren meminta Dinas PUPR dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVII Manokwari untuk sigap mengatasi masalah jalan tersebut agar arus transportasi normal kembali.

“Kami harap Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Balai Jalan Nasional segera seriusi karena ini Jalan Trans Papua Barat. Kalau jalur tersebut memiliki potensi longsor yang tinggi, maka harus ada alternatif lain dengan mengambil jalur lain atau membangun jembatan penghubung sehingga menekan potensi kerusakan akibat longsor saat musim hujan,”papar Amon.

Amon menambahkan dua bulan pasca longsor di daerah itu menyebabkan moda transportasi tidak berjalan efektif terutama akses Jalan Manokwari – Pegaf dan atau sebaliknya, Pegaf – Manokwari.

“Kalau mau ambil jalur Pegaf – Mansel – Manokwari, terlalu jauh. Atau mau ambil jalur Catobow juga sama, akses belum jalan bagus dan jauh, jadi masyarakat sangat kesulitan. Kami harap Pemprov melalui Dinas PUPR dan Balai Jalan Nasional segera perbaiki jalan tersebut,” tutur dia.

Tokoh Pemuda Pegunungan Arfak ini meminta Pj Gubernur untuk segera menyikapi masalah longsor yang menghambat aktivitas transportasi masyarakat di Pegunungan Arfak.

‘Saya harap Pj Gubernur Papua Barat, Bapak Ali Baham Tomongmere menginstruksikan dinas terkait agar segera sikapi jalan tersebut sehingga memudahkan moda transportasi sekaligus memudahkan akses perekonomian masyarakat,” tukasnya.

Pewarta : Demas Ahoren
Editor : Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *