Manokwari, doberainews – Mantan Presiden Mahasiswa Universitas Papua, Ronald Membieuw yang juga selaku Pangima Organisasi Kemasyarakatan Parlemen Jalanan Papua Barat memberikan apresiasi kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang telah menunjuk Putra Asli Papua Jabat pelaksana tugas Rektor Universitas Papua, Manokwari.
“Kami, Mantan Presma dan juga sebagai Penglima Organisasi Kemasyarakatan Parlemen Jalanan Papua Barat, memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Mendikbudristek RI, Bapak Nadiem Anwar Makarim yang telah menunjuk Putra Asli Papua, Bapak Dr. Suriel Samuel Mofu,S.Pd.,M.Ed sebagai Plt Rektor Universitas Papua,” ucap Ronald Mambieuw kepada media ini, Selasa (21/5/2024).
Diharapkan Plt. Rektor Universitas Papua yang telah ditunjuk oleh Mendikbudristek agar melakukan konsolidasi Senat kembali untuk menjaring calon Rektor Universitas Papua Periode 2024 – 2028.
Disamping itu, Ronald mengakui dirinya bersama beberapa Mantan Presiden Mahasiswa Unipa lainnya telah bersuara mendesak Irjen Kemenristekdikti untuk melakukan investigasi atas masalah dugaan suap ditengah pelaksanaan pemilihan calon rektor kemarin.
“Kami tidak menuduh tapi sebagai bentuk kepedulian dan tanggungjawab alumni terhadap Kampus UNIPA. Karena itu, kami berharap dengan adanya Plt. Rektor Unipa dapat melakukan konsolidasi ulang Senat Unipa untuk melakukan pemilihan rektor periode 2024 – 2028,”ujarnya.
Mantan Presiden Mahasiswa Unipa 2007 – 2008 ini mengungkap sosok Dr. Suriel Samuel Mofu, S.Pd.,M.Ed., TEFL., M.Phil., merupakan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah XIV Papua dan Papua Barat yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia sehingga tahu benar masalah yang dialami oleh Kampus – kampus Negeri di Indonesia.
“Bapak Dr. Suriel Mofu juga merupakan Mantan Rektor UNIPA Periode 2012 – 2016 sehingga baliau tahu benar masalah yang terjadi di UNIPA. Kami harapkan dengan kehadiran beliau dapat memperbaiki internal senat dan melakukan konsolidasi kembali senat UNIPA dalam memilih calon Rektor UNIPA Periode 2024 – 2028,”harap Ronald.
Panglima Ormas Kesatria Parlemen Jalanan Papua Barat ini mendesak Dirjen Dikti melalui Plt. Rektor untuk memberikan teguran keras kepada anggota Senat yang diduga melakukan janji suap jabatan pada tahapan penyaringan calon rektor kemarin sehingga menjadi pembelajaran bagi calon – calon rektor mendatang.
“Kami harapkan agar ada teguran keras kepada oknum – oknum yang diduga melakukan praktik – praktik dugaan suap jabatan yang berdampak pada proses pemilihan rektor tertunda sehingga menjadi pembelajaran ke dapan. Kami harapkan, proses pemilihan rektor kedepan harus jujur, adil dan sesuai mekanisme yang ada,”tandasnya. (red/dn)