Manokwari, doberainews – Lembaga Al kitab Indonesia (LAI) bersama Persekutuan Gereja – Gereja Papua Provinsi Papua Barat (PGGP Provinsi Papua Barat) Galang dana dalam upaya mencetak Alkitab kedalam terjemahan bahasa lokal agar mudah dipahami oleh masyarakat yang belum lancar berbahasa Indonesia.
Ketua umum LAI Pdt. Dr. Henriette T. Hutabarat Lebang memberikan apresiasi kepada para mitra baik itu gereja – gereja, lembaga – lembaga kristen, pemerintah maupun individu umat, dan perusahan – perusahaan yang mendukung pekerjaan pelayanan.
“Lembaga Alkitab Indonesia ada untuk kebutuhan gereja – gereja lewat penerjemahan Alkitab kedalam bahasa yang dipahami oleh umat di Indonesia khususnya produksi Alkitab dan penyebaran Alkitab. Tujuannya adalah agar Alkitab menjangkau semua generasi, oleh karena itu maka proses penerjemahan bahasa dilakukan agar Alkitab dipahami oleh Umat,” ucap Ketua umum LAI Pdt. Dr. Henriette T. Hutabarat Lebang kepada wartan usai menggelar acara Bible Gathering Mision Tahun 2024 di Gedung Bernad Assembly Hall Cafe Choisi Key Taman Ria Manokwari, Jumat (10/5/2024).
Dalam kesempatan tersebut, LAI bersama PGGP Papua Barat menggalang sumbangan sukarela guna mendukung pekerjaan penerjemahan Alkitab dan distribusi Alkitab di Indonesia.
Karena itu LAI didukung oleh umat kristiani, gereja – gereja, pemerintah maupun perusahaan yang mendukung penyebaran Alkitab agar umat bisa memahami firman Tuhan, dan bisa hidup menurut petunjuk Firman Tuhan.
“Melalui sumbangan sukarela malam ini LAI dapat melakukan penerjemahan Alkitab dan mencetak Alkitab untuk menjangkau umat Tuhan yang hidup di pelosok tanah air,”ujarnya.
Ketua Persekutuan Gereja – Gereja Provinsi Papua Barat, Pdt. Daniel Sukan, M.Th., mengatakan PGGP melakukan partnership atau kolaborasi dengan LAI dalam rangka melakukan kegiatan kemanusiaan yaitu penggalangan dana untuk mensupport penerjemahan Alkitab kedalam bahasa lokal.
“Salah satu yang sedang dikerjakan hari ini adalah penerjemahan Alkitab Perjanjian lama kedalam bahasa Sough, salah satu bahasa dari sub suku Arfak di Papua Barat,”ucap Daniel.
Selain di Arfak, PGGPB juga sedang berupaya agar penerjemahan Alkitab bergambar ke dalam bahasa Wondama.
Upaya itu, kata dia agar umat Tuhan membaca alkitab dengan bahasa sendirii jauh lebih mengena di hati, dimengerti ketimbang menggunakan bahasa umumnya misalnya bahasa Indonesia.
“Kita cetak dengan bahasa lokal masing – masing agar lebih dipahami oleh masyarakat yang belum fasih berbahasa Indonesia,”jelasnya.
Redaksi !