Manokwari, doberainews – Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) melakukan inpeksi terhadap seluruh Anggota Senat Universitas Papua, Manokwari di Kantor Sekretariat UNIPA, Kamis (25/4/2025).
Hal itu dibenarkan oleh, Dr. Obadja Fenetiruma,SP.,M.Si., Ketua Panitia Pemilihan Calon Rektor UNIPA masa bakti 2024 – 2028, melalui via seluler kepada media ini, Kamis (25/4).
Obadja menerangkan agenda pemeriksaan belum diketahui secara pasti, namun ia mendapat kabar bahwa Itjen Kemenristekdikti telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap seluruh anggota Senat UNIPA bersama ketiga Calon Rektor.
“Ia, benar. Itjen Kemenristekdikti telah memeriksa semua Anggota Senat UNIPA, termasuk ketiga calon rektor,”ucap Fenetiruma.
Ketua Panitia Calon Rektor UNIPA ini mengaku akan mengikuti pemeriksaan yang dijadwalkan pada esok hari. “Saya tadi dihubungi tapi kondisi tubuh belum fit, jadi nanti besok. Soal agenda pemeriksaan, saya belum tahu persis,”ungkapnya.
Namun dia memastikan kehadiran Itjen Kemenristekdikti terkait inpeksi internal masalah dugaan suap jabatan atau gratifikasi jabatan yang diduga dituduhkan oleh sejumlah pihak di Papua Barat.
“Kalau kehadiran Itjen, pasti terkait investigasi dugaan suap jabatan atau gratifikasi jabatan dalam proses penyaringan calon rektor kemarin, tak ada masalah yang lain. Kalau Dirjen baru masalah rekam jejak dan wawancara personal” bebernya.
Obadja lalu membantah tuduhan yang dilayangkan oleh sejumlah pihak. Menurutnya, proses penyaringan calon rektor sudah berjalan sesuai mekanisme, dan prosedur demokrasi kampus yang adil dan jujur.
“Publik boleh melakukan pengawasan terhadap lembaga UNIPA, namun harus memiliki data ril sehingga tidak terkesan menyerang tanpa data, dan berdampak terhadap agenda strategis yang sedang berlangsung. Sebab sesuai peraturan Menteri, kita berharap tanggal 30 April 2024 sudah ada rektor baru yang terpilih. Kalau lewat, maka kemungkinan, Kementerian akan menunjuk Plt atau memperpanjang masa jabatan rektor,”bebernya.
Dia menambahkan jadwal pemilihan calon yang rektor yang diagendakan pada 25 April 2024 ditunda, menunggu keputusan lebih lanjut dari Kementerian. “Jadwal Pemilihan hari ini 25 April 2024 namun karena kehadiran Itjen Kemenristekdikti maka kita menunggu arahan selanjutnya dari kementerian,” imbuhnya
Makarius Bajari,SE.,MM., salah satu anggota Senat yang dimintai keterangan mengaku telah diperiksa oleh Tim dari Itjen Kemenristekdikti. Dipaparkan, agenda pemeriksaan terkait isu dugaan suap jabatan atau gratifikasi jabatan yang dituduhkan sejumlah pihak yang diduga dilakukan oleh salah satu calon rektor.
“Saya tadi sudah diperiksa, terkait masalah suap jabatan atau gratifikasi. Beberapa Anggota Senat lainnya juga sama, termasuk dua calon rektor, yang lainnya nanti besok ,”ungkapnya.
Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi, yang juga sebagai Panitia Pemilihan Calon Rektor ini mengatakan Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti akan memeriksa seluruh anggota Senat, ketiga calon rektor dan termasuk Panitia Pemilihan Calon Rektor UNIPA Periode 2024 – 2028 dalam beberapa hari kedepan.
“Semua (Senat) diperiksa, termasuk panitia dan calon rektor, terkait masalah dugaan suap jabatan,”ungkapnya.
Bajari menegaskan proses pemilihan calon rektor sudah berjalan sesuai dengan mekanisme dan prosedur tata tertib Senat.
“Kami harap ada bukti, sehingga tidak terkesan hanya isu yang menyerang institusi dan menghambat proses pemilihan yang sedang berjalan. Intinya pemilihan Rektor UNIPA sudah berjalan sesuai mekanisme demokrasi yang jujur dan adil,”tandasnya.
Bajari meminta publik tidak membuat opini – opini melainkan menunggu hasil pemeriksaan dari Tim Itjen Kemendikbudristek sambil menunggu petunjuk kementerian terkait jadwal pemilihan calon rektor baru. ” Jadwal pemilihan rektor dan hasil pemeriksaan nanti konfirmasi ke Itjen Kemenristekdikti,”jelasnya.
Red/dn