Manokwari, doberainews – Aristoteles Wamafma menyatakan komitmen untuk maju dalam bursa Pemilukada Kabupaten Manokwari pada 27 November 2024 mendatang.
Ketua Sinode Gereja Bethel Papua ini mengaku telah melakukan komunikasi politik dengan sejumlah pimpinan partai politik sehingga ia memastikan akan mendapat rekomendasi dalam bursa pemilukada Manokwari.
“Saya telah melakukan lobi – lobi politik selama 4 bulan di Jakarta, dan saat ini saya nyatakan di publik bahwa saya siap maju Bupati Manokwari, baik dari dukungan Finansial maupun Partai Politik,”kata Aristoteles Wamafma kepada wartawan di salah satu Hotel di Manokwari, Senin (22/4/2024)
Aris sapaan akrib Aristoteles ini menerangkan 5 partai non seat telah merapat mendukungnya, sementara partai seat masih dalam tahapan komunikasi. “Saya sudah mendapat dukungan dari 5 parpol non seat. Sedangkan untuk parpol seat, dalam waktu dekat, kita akan deal,”ujar Mantan Ketua Tim Sukses Bupati Manokwari, Bastian Salabai.
Kelima partai non seat diantarnya Partai Gelora, Garuda, PBB, PKN, dan Ummat. Sementara partai seat yakni Gerindra, Perindo, Demokrat, PSI, Hanura, Buruh dan sebagainya.
“Saya sudah komunikasi ditingkat pusat dengan pimpinan DPP Partai, nanti sesuai mekanisme harus daftar di daerah, namun saat ini mereka belum membuka pendaftaran,”jelas Aris.
Aris juga mengakui telah melakukan konsolidasi basis sejak 2023 lalu sehingga dia memastikan akan maju dalam pilkada Manokwari. “Kita sudah kerja konsolidasi selama satu tahun. Kita sudah kumpul KTP sebanyak 20 ribu namun karena konsekwensi calon Independen berpeluang digagalkan (tidak memenuhi syarat) sehingga saya memilih maju melalui jalur Parpol, biar jelas”terangnya.
Sedangkan untuk calon wakil, Aris membeberkan dua nama diusulkan untuk diputuskan. “Malam ini kita deal, intinya calon wakil yang mendampingi saya adalah tokoh Muslim di Manokwari,”ungkapnya.
Dia berharap wakil yang bakal mendampingi dirinya adalah sosok memiliki chemistry dengannya sebab menurutnya wakil bukan sekadar Ban Serep melainkan partner kerja bersama Bupati, sekda dan jajaran perangkat daerah dalam mewujudkan pembangunan di daerah.
“Wakil itu istri atau partner kerja bersama – sama dengan Bupati dalam menentukan pembangunan di daerah. Wakil juga harus diberikan kewenangan sesuai tupoksi dalam membantu Bupati. Jadi bukan Bupati jalan sendiri tapi didukung oleh wakil,”jelasnya. (red/dn)
