Manokwari, doberainews – Tiga Partai Politik Pemenang Pileg di Papua Barat yakni Partai Golkar, Partai PDIP dan Partai Nasional Demokrat (NasDem) diharapkan mengusung cagub – cawagubnya masing – masing ketimbang membangun koalisi bersama.
Hal itu untuk membuka ruang demokrasi yang lebih luas dan adil kepada masyarakat untuk mencari, memilih dan menentukan calon pemimpinnya, ketimbang rakyat dibatasi dengan satu atau dua pasangan calon semata.
Golkar dan PDIP diketahui memiliki 7 Kursi dan berhasil membantuk fraksi sendiri di Parlemen Papua Barat. Sedangkan NasDem hanya memperoleh 5 Kursi sehingga harus membangun koalisi dengan parpol lainnya untuk membentuk fraksi.
Sementara parpol pemilik seat lainnya seperti Gerindra, PKB, Demokrat, PAN memiliki 3 kursi, dan Perindo 2 kursi serta PPP dan PKS 1 kursi.
Tokoh Pemuda Papua Barat, Sius Dowansiba harap tiga partai pemenang tersebut dapat mengusung kandidat gubernur Papua Barat periode 2024 – 2029.
“Saya harap Golkar munculkan satu kandidat, PDIP satu kandidat dan Koalisi NasDem satu kandidat, biar demokrasi di Papua Barat lebih hidup dan seru,”kata Tokoh Pemuda Papua Barat, Sius Dowansiba kepada media ini melalui sambungan seluler, Kamis (4/4/2024).
Sius menyebut, rakyat boleh beropini tentang pasangan calon gubernur dan wakil gubernur namun partai politiklah sebagai penentu mandat rakyat dalam mengusung kandidat.
“Masyarakat silahkan mau calon yang ini, itu dan sebagainya tapi apakah mereka punya partai,” tanya Sius sembari menerangkan bahwa Partai politik lah yang akan menentukan calonnya.
Saat ini Partai Golkar, PDIP dan NasDem telah memperlihatkan tiga kekuatan politik di Papua Barat sehingga perlu didukung untuk mengorbitkan para pemimpin.
Informasi yang dihimpun, Golkar diketahui akan mengusung Ketua DPD Golkar Papua Barat, Komjen Pol (purn) Paulus Waterpauw, mantan Penjabat Gubernur Papua Barat. Sementara NasDem juga demikan, berpeluang mengusung kembali petahana, Dominggus Mandacan, Mantan Gubernur Papua Barat. Sedangkan PDIP sendiri belum memperlihatkan progres kader yang berpotensi masuk dalam bursa Pilgub Papua Barat.
“Saya mendukung jika PDIP memunculkan calon gubernur dan wakil gubernur Papua Barat. Saya lihat PDIP bisa mendorong Ketua DPD PDIP Papua Barat, Markus Waran dan atau Ketua DPC PDIP Manokwari, Hermus Indou dan atau Mantan Bupati Kaimana, Matius Mairuma atau kader – kader lainnya untuk masuk dalam bursa Cagub dan Cawagub Papua Barat. Karena PDIP Partai pemenang,”tutur Sius.
Jika PDIP, lanjut Sius munculkan kandidat sendiri maka sebanyak 3 calon yang akan berlaga dalam Pilkada Gubernur Papua Barat. Disisi yang lain apakah Gerindra, PKB, Demokrat, PAN, Perindo, PPP, dan PKS mau bergabung dengan tiga Parpol diatas atau mau memilih membentuk koalisi sendiri mengusung kandidat gubernur.
“Harapan saya, mereka (Parpol pemilik seat-red) membentuk koalisi dan mengusung calon sendiri. Ini demokrasi, jadi semakin banyak calon semakin memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin terbaik dari yang terbaik,”harap mantan Anggota DPRD Papua Barat ini.
Ditambahkan, Pilkada merupakan momentum untuk memunculkan calon – calon pemimpin rakyat dalam memimpin daerah. Dalam momentum Pilkada, setiap pemimpin yang telah matang, dipromosikan ke masyarakat untuk diuji kepemimpinannya.
“Politik tidak memandang keluarga, saudara atau suku dan agama. Sebab yang abadi dalam politik adalah kepentingan. Kepentingan bangsa, kepentingan masyarakat yang diperjuangkan, bukan kepentingan suku, agama atau kelompok tertentu,” ujarnya.
Karena itu, Sius menolak politik identitas yang dikuatirkan oleh banyak pihak. Menurutnya, Pilkada bukan ajang untuk memunculkan politik identitas, melainkan mencari figur yang bisa menjadi pemimpin bagi semua suku, semua agama dan semua golongan.
“Kami harap Pilkada 2024 di Papua Barat menjadi ajang untuk mewujudkan kesejahteraan. Kami harap yang maju dalam bursa calon gubernur di Papua Barat ini, adalah semua anak – anak Papua, anak – anak Papua Barat,”harap Mantan Ketua KNPI Papua Barat ini. (red/dn).