Manokwari, doberainews – Wacana pasangan calon gubernur dan wakil gubernur kian berpolemik di jagat Maya Papua Barat. Publik mewacanakan beberapa publik figur melalui kanal media sosial whatsApp dan mendapat tanggapan beragam dari masyarakat Papua Barat.
Sius Dowansiba, Tokoh Pemuda Papua Barat yang juga merupakan politisi muda asal suku Arfak ini angkat suara menanggapi wacana pasangan calon gubernur dan calon wakil Gubernur di Provinsi Papua Barat.
Menurutnya, publik boleh mewacanakan figur – figur tertentu dan menginginkan agar mereka yang maju dalam bursa calon gubernur Papua Barat karena semua anak Papua miliki hak yang sama untuk menjadi pemimpin di tanah Papua.
“Semua anak Papua berhak dicalonkan dan mencalonkan. Kita harap pasangan calon gubernur lebih dari dua kandidat, biar dinamika demokrasi di Papua Barat lebih seru”kata Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Hasil pemilihan legislatif 2024 kemarin telah mengerucut menunjukkan beberapa partai yang berhasil memiliki kursi dan fraksi di DPRD Papua Barat.
Partai Golkar, dan PDIP satu fraksi penuh karena tujuh kursi di DPR Papua Barat. Sementara NasDem 5 Kursi, PKB, Demokrat, PAN dan Gerindra 3 kursi, Perindo 2 Kursi serta PPP dan PKS 1 Kursi.
Dari perolehan itu, Golkar, PDI-P dan koalisi NasDem disebut berpeluang untuk mengusung calon – calonnya. Sementara partai yang lain berpeluang mengusung wakil dan atau dapat berkoalisi bersama ketiga partai diatas.
“Kalau Golkar usung satu calon, PDIP usung satu calon, NasDem usung satu calon, berarti ada tiga calon yang akan maju Gubernur. Sementara calon wakil gubernur dapat diusung oleh koalisi partai, baik dari PKB, Perindo, Gerindra atau partai yang memiliki kursi lainnya tergantung komunikasi politik”kata Sius.
Berdasarkan wacana yang berkembang dipublik, beberapa figur yang digadang – gadang akan maju seperti Komisaris Jendral Polisi Purnawirawan Paulus Waterpauw, mantan Penjabat Gubernur Papua Barat.
Calon kedua ialah Petahana Drs. Dominggus Mandacan, Mantan Gubernur Papua Barat. Demikian pula, Partai PDI-P berpelung mengusung kader sendiri sebagai calon gubernur.
Melihat dinamika tersebut, Sius mengharapkan wacana politik pilkada gubernur tidak boleh digiring dengan isu adat, dan atau isu jasa pemekaran yang sebenarnya sudah tak lazim digunakan untuk membatasi hak anak Papua yang lain untuk mencalonkan diri.
“UU Otsus sudah jelas bahwa yang calon nanti adalah anak – anak adat Papua. Karena itu jangan bawa – bawa isu adat ke dalam politik sebab Pilkada bukan momentum adat, melainkan momentum nasional, memilih calon pemimpin bagi semua kelompok, agama, golongan dan suku di Papua Barat. Jangan goreng dengan isu tokoh pemekaran karena pemekaran merupakan jawaban negara atas aspirasi semua orang di Tanah Papua.
Semua yang diwacanakan akan maju ini adalah anak – anak Papua Barat. Baik Bapak Dominggus Mandacan, yang merupakan anak Adat Arfak. Demikian pula, Bapak Paulus Waterpauw ialah anak Adat Kuri Wamesa, dan lainnya. Mereka berhak dicalonkan dan mencalonkan diri dalam bursa Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur di Papua Barat,”sebut Sius.
Mari berdemokrasi secara sehat, para calon silahkan bertarung ide pembangunan dan kesejahteraan untuk masa depan tanah Papua yang lebih baik,”tandasnya.
Terakhir, Sius mengajak masyarakat Papua Barat untuk mendukung proses dan tahapan Pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang.
“Tahapan pemilu dan pileg 2024 sudah selesai. Karena itu, saya ajak mari kita bersama – sama jaga Kamtibmas menuju Tahapan Pilkada Gubernur dan Bupati di Papua Barat,”harapnya. (red/dn)