Sorong, doberainews – Ketua Umum Gerakan Papua Indonesia (GMPI) mengharapkan adanya langkah afirmatif dari DPP Partai untuk memberikan kesempatan kepada OAP dalam mengisi kursi Legislatif DPR RI perwakilan Provinsi Papua Barat Daya.
Harapan itu disuarakan Roger Melles ketua Umum GMPI atas perolehan suara caleg DPR RI di Provinsi Papua Barat Daya yang sementara didominasi oleh caleg DPR RI Non Orang asli Papua dan Peranakan ketimbang caleg asal orang asli Papua (OAP) di Provinsi Papua Barat Daya.
Menurutnya, buah dari pemekaran (DOB) Papua sejatinya untuk memberikan kesempatan kepada putra – putri asli Papua agar bisa merasakan pembangunan sekaligus berpartisipasi aktif dalam kebijakan nasional melalui jabatan – jabatan politik DPR RI dan Menteri.
“Kita sama – sama suarakan Pemekaran Papua karena selama ini kami lihat Papua tertinggal dalam banyak sektor pembangunan. Salah satunya kehadiran OAP dalam kursi DPR RI, karena selama ini dikuasai oleh Non OAP dan peranakan yang punya duit,”ucap Ketua Umum GMPI, Roger Melles melalui rilis kepada media ini, Selasa (12/3/2024)
Dia mengharapkan melalui pemekaran Papua menjadi 6 provinsi akan memberikan ruang dan kesempatan kepada anak – anak Papua untuk duduk di Senayan, namun situasi yang samapun hampir kembali terulang.
Atas dasar itu Rogger meminta Partai Golongan Karya sebagai Sokoguru partai yang mempelopori asas pemerataan pembangunan dan menjunjung nilai – nilai demokrasi untuk memainkan perannya dalam memberikan ruang dan kesempatan bagi orang asli Papua.
Golkar terkenal dengan semboyan Suara Rakyat, Suara Tuhan”. Semboyan ini saya harapkan menjadi tagline Pemilu Tahun 2024 di PBD untuk memberikan kesempatan kepada Orang Asli Papua menduduki kursi DPR RI sebagai manifestasi dari suara Tuhan, suara masyarakat asli Papua pemilik negeri matahari terbit itu.
“Kami minta Ketum DPP Partai Golkar agar beri ruang dan kesempatan kepada putra asli Papua yang mewakili Provinsi Papua Barat Daya di Senayan,”harap Roger.
Roger menambahkan pernyataan tersebut bukan dilayangkan untuk memprovokasi sesama kader Golkar melainkan sebagai aspirasi yang disuarakan masyarakat.
“Saya harap pernyataan saya ini bukan diangggap sebagai kalimat provokatif, melainkan sebagai suara aspirasi disampaikan untuk memberikan ruang kepada orang asli Papua.
Saya kenal baik sama Kaka Roberth Kardinal dan Kaka Bernard Sagrim, hanya saja, tahun 2024 ini masyarakat Papua Barat Daya harapkan adanya putra asli Papua yang wakili PBD di Senayan,”ujarnya.
“Jangan sampai terkesan DPR RI dapil Papua, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Selatan di dominasi oleh non Papua dan Chines peranakan, “ujarnya menambahkan.
Selain Golkar, Ketum GMPI ini juga meminta kepada Ketua Umum Partai NasDem untuk memberikan kesempatan bagi Orang asli Papua mewakili Papua Barat Daya di Senayan.
Roger menyinggung ungkapan hati Ketum NasDem yang ingin melihat, kelak ada anak Papua yang pimpin Indonesia.
Saya ingat betul, pernyataan Ketum NasDem, Pak Surya Paloh yang ingin, adanya anak – anak Papua yang kulitnya hitam dan rambutnya keriting menjadi pemimpin negeri ini.
Saya harap pernyataan itu, bisa dibuktikan dengan memberikan kesempatan melalui kebijakan partai kepada orang asli Papua mewakili Papua Barat Daya di Senayan,”tandasnya. (red/dn)