Maybrat, doberainews – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Maybrat, Kornelius Kambu mengatakan sekolah-sekolah yang terjadi penumpukan tenaga pendidik akan dilakukan pemetaan ulang untuk didistribusikan ke sekolah-sekolah yang masih minim tenaga pendidik.
Kornelius mengatakan mengungkap pendidik ini akan ditugaskan di sekolah yang bersangkutan sambil menunggu 98 orang lulusan tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk formasi guru tahun 2023 kembali baru ditempatkan lagi di sekolah yang mengalami kekurangan tenaga pengajar.
“Misalkan SD Inpres 13 Kumurkek terjadi penumpukan guru, nanti kita kasih pindah ke tempat lain. Kita Kasih pindah sampai 98 orang tenaga P3K guru formasi 2023 datang barulah dikasih masuk ke sekolah yang mengalami kekurangan,” kata Kornelius Kornelius Kambu saat tatap muka bersama para kepala sekolah Se Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, Senin (4/3/2024) kemarin di Kumurkek.
Lebih lanjut Kornelius menambahkan lagi bahwa pemerintah pusat telah menyetujui kuota PPPK guru untuk formasi tahun 2024 untuk Kabupaten Maybrat sebanyak 86 orang.
Meski demikian di sisi lain Ia mengakui saat ini jumlah pegawai dan honorer di Maybrat melebihi kemampuan keuangan daerah, sehingga tidak menutup kemungkinan bisa dilakukan moratorium penerimaan tenaga honorer daerah, baik guru maupun umum.
“APBD kita terlalu kecil sementara belanja pegawai ini besar. Besok lagi ada 500 lebih non ASN, 98 formasi PPPK guru, Nakes ada 41 orang, belum lagi guru kontrak dengan beban keuangan daerah. Jadi bisa-bisa nanti dimoratorium untuk penerimaan honorer,” tegasnya.
Kornelius meminta pura guru senantiasa dan setia melaksanakan tugas mengajar di tempat yang sudah ditentukan di dalam SK penempatan tanpa alasan apapun.