Manokwari, doberainews- Pemda Manokwari menggelar pertemuan dengan warga taman ria rendani Manokwari terkait rencana kesiapan Tim Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) yang akan melakukan pendataan aset dan bangunan warga terdampak pembangunan jembatan dan alih trase jalan menuju Bandara Rendani Manokwari.
Pertemuan tersebut sebagai bentuk upaya sosialiasi sekaligus mencari solusi bersama pemerintah dan masyarakat dalam mendukung tim DPPT yang akan melakukan pendataan terhadap objek tanah dan bangunan warga terdampak pembangunan.
“Hari ini kami gelar pertemuan untuk memastikan dukungan masyarakat terhadap pembangunan alih trase jalan dan jembatan tersebut agar pembangunannya segera dimulai. Pertemuan saat ini untuk memastikan proses pendataan objek bangunan dan tanah yang akan didata oleh tim penyusunan dokumen perencanaan pengadaan tanah (DPPT) oleh Pusat Penelitian (Puslit) Universitas Papua. Oleh karena itu, kita berharap agar masyarakat berada di tempat pada saat pendataan itu dilakukan, agar luasan bangunan dan luas tanah secara objektif data yang akan dikumpulkan tidak ada perbedaan antara masyarakat dan tim yang mengambil data. Pendataan tersebut sebagai dasar untuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) melakukan penilain secara detail terhadap objek tanah dan bangunan tersebut untuk penentuan harga ganti untung kepada masyarakat,” kata Hermus saat diwawancarai usai menggelar pertemuan bersama warga di Gedung Bernard Assembly Hall Café Choisi Jalan Taman Ria Manokwari, Selasa (27/2/2024).
Bupati Hermus menyebut pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 500 miliar untuk pembangunan jembatan dan alih trase jalan menuju Bandara Rendani Manokwari sehingga diharapkan pembangunan segara dilakukan agar penyelesainnya sesuai waktu yang diharapkan.
Hermus mengakui resiko peningkatan pembangunan jalan akan berdampak pada pemukiman warga yang berada di kawasan pembangunan, karena itu pemerintah membutuhkan dukungan masyarakat. Dia mengakui, rencana awal pembangunan sempat ditolak masyarakat namun setelah pemerintah melakukan pendekatan dan pertemuan bersama masyarakat akhirnya disetujui.
“Saya mengapresiasi seluruh masyarakat yang ada di Taman Ria dan Rendani yang luar biasa yang telah memberikan dukungan terhadap pembangunan jembatan dan alih trase jalan. Sangat luar biasa. Buktinya awal – awalnya mereka tolak namun ketika pemerintah memberikan pemahaman dan penjelasan sehingga disetujui masyarakat. Saat ini sudah dilakukan pematokan. Melalui pertemuan saat ini, masyarakat akan mendukung tim DPPT untuk turun mengambil data,”ucap Hermus.
Bupati Manokwari mengungkap Tim DPPT dan KJPP akan melakukan pendatan secara detail dan objektif tanpa diintervensi oleh pemerintah. “ Setelah DPPT melakukan pendataan secara detail dan objektif, selanjutnya data itu akan diserahkan kepada KJPP akan turun lagi untuk menilai satu persatu objek bangunan. Kita serahkan sepenuhnya kepada KJPP nilai dan harganya sesuai dengan hasil penilaian KJPP akan kita musyawarahkan dengan masyarakat,”jelasnya.
Terakhir, Bupati Hermus mengakui pemerintah masih fokus terhadap pembangunnan jembatan dan alih trase. “Kalau kita punya uang cukup, saya sudah berfikir bagaimana kita harus siapkan lahan yang lebih kompetitif kepada masyarakat. Namun karena kondisi yang dihadapi terbatas, sehingga kita manfaatkan anggaran yang sudah tersedia untuk membangun alih trase jalan dan jembatan. Untuk ganti rugi bangunan plot anggaran dari Pemda Kabupaten Manokwari, ditambah dengan sharing dari Provinsi Papua Barat,”tukasnya.
Pembangunan pelebaran alih trase jalan dan jembatan menuju Bandara Rendani akan dilakukan dari persimpangan pertigaan Beringin Pasar Wosi Manokwari hingga Kantor Direktorat Perhubungan Udara Rendani Mankwari. Pembangunan tersebut diperkirakan akan memakan sebagian besar kawasan pemukiman di area Taman Ria Rendani Manokwari. (red/dn)