Manokwari, doberainews – Tokoh Pemuda Papua Barat, Sius Dowansiba mendesak Badan Pengawas Pemilu Provinsi Papua Barat untuk mengecek dugaan pengelembungan suara yang dilakukan caleg – caleg tertentu.
Hal itu ditegaskan Sius Dowansiba karena dinilai ada dugaan pengelembungan suara yang dilakukan oknum caleg – caleg tertentu untuk mendongkrak suaranya pada pileg DPR RI Dapil Papua Barat.
“Kami menduga ada oknum – oknum caleg tertentu yang bermain untuk menekan suara Partai PKB di Papua Barat sehingga suara caleg PKB baik nomor urut 1 sampai 3 alami pengurangan di beberapa TPS yang tersebar di Papua Barat. Data yang diinput berbeda dengan data lapangan C1 plano,”kata Sius Dowansiba, Caleg DPR RI DAPIl Papua Barat ini.
Sius mengungkap berdasarkan data yang direkap, Partai PKB memiliki suara yang cukup signifikan di Papua Barat. “Kalau dari data yang kami kumpulkan, PKB masuk urutan dua suara terbanyak. Kami kuatirkan ada oknum – oknum tertentu yang mau bermain untuk mengurangi suara PKB,”katanya.
Mantan Ketua KNPI Papua Barat ini mengungkap suara Caleg PKB nomor urut 3 diduga kuat mengalami pengelembungan dalam sistem yang diinput KPU karena terjadi pengurangan 1000 suara.
“Kami minta Badan Pengawas Pemilu untuk memastikan dan mengawal suara caleg DPR RI dengan baik agar tidak ada praktik – praktik pengelembungan suara dengan memindahkan suara caleg lain atau partai lainnya.
Tokoh Pemuda Arfak Papua Barat ini juga meminta seluruh Caleg untuk bertindak jujur dengan hasil yang dicapai. “Kami minta kepada semua caleg – caleg untuk jujur dengan hasil yang didapat. Kalau anda hanya datang cari hidup di tanah Papua, di tanah Arfak, jangan mau ambisi rebut hak kesulungan kami dengan cara – cara yang tidak adil,”tegas Sius menyindir.
Dari data hasil sementara Pemilu sou yang dihimpun berdasarkan hasil perhitungan cepat (real count) melalui laman WEB KPU tercatat Partai PKB memperoleh 1.606 suara, Gerindra 2.244, PDI 2.088, Golkar 5. 456, NasDem 3.053, PKS 1.678. Sementara partai – partai lainnya memperoleh rekapan suara dibawa angka 1000. (red/dn)
