Ketua DPD Golkar Dinilai Tak Mampu Merangkul, Konflik Internal Golkar Dikuatirkan Berdampak Pada Elektabilitas Prabowo – Gibran Di Papua Barat 

Ketua DPD Golkar Dinilai Tak Mampu Merangkul, Konflik Internal Golkar Dikuatirkan Berdampak Pada Elektabilitas Prabowo - Gibran Di Papua Barat 

Mantan Pengurus Golkar Papua Barat, Yohanis Akwan, bersama Fans Gibran Papua Barat

Manokwari, doberainews – Mantan Pengurus DPD Partai Golkar Papua Barat, Yohanis Akwan menyoroti dinamika dalam tubuh DPD Partai Golkar Papua Barat. Menurutnya konflik internal yang terjadi dalam tubuh partai Golkar Papua Barat berpotensi terhadap elektabilitas Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Papua Barat.

“Kita lihat Tim TKD jalan sendiri bersama partai koalisi. Sementara Ketua DPD Golkar jalan sendiri bersama pengurus Golkar melakukan kampanye Prabowo – Gibran,”kata Mantan Pengurus Partai Golkar Papua Barat, Yohanis Akwan yang juga sebagai Pembina relawan Fans Gibran Papua Barat kepada Media ini, Minggu (4/2/2024)

Yohanis mengungkap dinamika tersebut menunjukan adanya konflik internal antara Ketua DPD Golkar Papua Barat, Paulus Waterpauw dan para caleg yang merupakan kader – kader senior Golkar di Papua Barat.

Kita lihat ketua DPD Golkar Papua Barat, Pak Paulus Waterpauw lebih pro kepada Istrinya, Roma Megawanti Pasaribu, ketimbang merangkul caleg – caleg lainnya seperti Muhammad Uswanas dan Alfons Manibuy.

Konflik ini semakin diperparah lagi ketika dibentuk Sekretariat bersama Jangkar Papua Barat yang dimotori oleh Golkar Papua Barat. Ketua DPD Golkar Papua Barat seharusnya mendukung Tim TKD namun sebaliknya tidak mendukung TKD yang dipimpin Kader Golkar, Muhammad Uswanas.

“Ketua DPD Golkar bahkan membentuk sekretariat bersama Jangkar Prabowo – Gibran diluar dari TKD yang mendapat mandat resmi dari TKN,”katanya.

Perpecahan dalam tubuh Golkar ini dikuatirkan akan berdampak pada elektabilitas Prabowo – Gibran di Papua Barat. Pasalnya, TKD yang diketuai oleh politisi senior Partai Golkar tidak mendapat dukungan dari partainya sendiri. Sementara partai koalisi lainnya fokus urus kepentingan politik mereka sendiri sehingga berdampak pada lemahnya konsolidasi Prabowo Gibran di masyarakat.

Disisi lain, Yohanis menilai partai koalisi bersama TKD belum melakukan kampanye secara masif di lapangan dalam memenangkan Prabowo – Gibran.

Partai – partai koalisi ini seperti jalan sendiri – sendiri, belum ada pergerakan yang masif terstruktur dalam memenangkan Prabowo – Gibran di Papua Barat. Karena itu, TKD harus review kembali, dan kumpul semua partai koalisi bersama relawan lalu benahi sehingga dukungan terhadap Prabowo Gibran bisa mencapai target yang diharapkan.

Yohanis mengungkap dampak kematian mantan gubernur Papua, almarhum Lukas Enembe telah memicu simpatisan Jokowi di Papua menurun. “Kematian Almarhum Lukas Enembe, dikait – kaitkan dengan Jokowi, Mahfud MD dan Prabowo serta Tito Karnavian. Isu ini membuat orang Papua semakin tidak mau memilih Capres yang dibekap oleh Jokowi yakni capres nomor urut 2 dan 3.

Karena itu Tim TKD bersama partai koalisi harus kerja maksimal untuk meyakinkan masyarakat agar target menang 65 persen bisa tercapai di Papua Barat.

Ditambahkan, sejauh ini Fans Gibran telah melakukan berbagai kegiatan konsolidasi untuk memenangkan Prabowo Gibran di Papua Barat.

“Kita sudah lakukan konsolidasi di Manokwari, Bintuni, dan Kaimana. Kita belum lapor kepada TKD karena sampai saat ini sekretariatnya dimana, kita belum tahu. Jadi kita kerja dan laporkan hasil kerja kepada Pengurus Fans Gibran Pusat,”jelasnya. (red/dn)

"img src=https://doberainews.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241221-WA0055.jpg">

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *