Maybrat, doberainews – Penjabat (Pj) Bupati Maybrat Bernhard E. Rondonuwu didampingi Rektor UNIPA Manokwari Meky Sagrim membuka secara resmi kegiatan belajar mengajar model sekolah sepanjang hari atau SSH untuk lokus yang kedua di SD YPPK Santo Petrus Ayawasi di Ayawasi Distrik Aifat Utara, Maybrat, Papua Barat Daya, Rabu (24/1/2024).
Pj Bupati Bernhard E Rondonuwu bersama Rektor UNIPA, Meky Sagrim bersama sejumlah akademisi UNIPA, disambut meriah oleh para siswa-siswi SD, SMP dan SMA, yang diwarnai tradisi pengalungan Noken dan Manik-manik beriringan tari-tarian ke tempat utama acara.
Rektor UNIPA Manokwari Dr. Mecky Sagrim menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemkab Maybrat melalui Penjabat Bupati Bernhard E. Rondonuwu yang telah perduli terhadap kemajuan pendidikan di tanah Maybrat dan bersedia berkolaborasi bersama UNIPA untuk mendorong majunya pendidikan di wilayah itu.
Menurut Sagrim, hal ini merupakan suatu langkah transformasi dan restorasi dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran sekaligus sebagai pilot project pada dunia pendidikan di Kabupaten Maybrat, khususnya di Aifat Utara demi untuk mempertahankan kejayaan dan kebesaran orang Maybrat supaya selalu terjaga dan terpelihara di kemudian hari.
“Kita betul-betul patut memanjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas Ide ini dalam rangka menyatukan segala kekuatan kita untuk 10-20 tahun yang akan datang,” ungkap Sagrim.
Dia membeberkan, sistem pembelajaran SSH tidak sekedar mengajari siswa-siswi tentang teori yang sifatnya akademik saja, melainkan juga non-akademik seperti seni dan olah raga, keagamaan, pelatihan gaya kepemimpinan dan seterusnya.
“Supaya pendidikan akademiknya oke, softskill juga harus oke,” tegas Sagrim.
Menurut Sagrim, pembelajaran model SSH ini juga sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atau Permendikbudristek nomor 44 tahun 2023 tentang percepatan pemenuhan tenaga guru di tanah Papua.
Kemudia kata dia, penerapan pembelajaran model SDH juga perlu diterapkan untuk mengatasi masalah pendistribusian guru dan siwa yang tidak merata di sekolah, baik dari sisi kualifikasi pendidikan maupun kompetensi bidang keilmuan.
“Karena itu prosesnya kedepan kita harapkan supaya terus ada kolaborasi antara UNIPA, pemerintah daerah Maybrat dan juga Kemendikbudsitek sehingga para guru yang bersertifikasi bisa diwujudkan,” harapnya.
Sagrim berharap dengan adanya upaya ini dapat merubah ketimpangan pendidikan di Kabupaten Maybrat cepat bisa teratasi.
Sementara, Pj Bupati Maybrat Bernhard E Rondonuwu menuturkan, bahwasanya SSH merupakan model pembelajaran tempo dulu yang terbukti mampu menghasilkan orang Aifat Raya hingga sukses sekarang, sehingga patut diunggulkan kembali lagi kejayaannya.
“Karena ditanah ini pernah ada model ini dan kita sudah bisa lihat hasilnya dari sini sekarang. Jadi kita tinggal ulang lagi dan mari kita kasih tunjuk bahwa tempat ini luar biasa,” kata putra Minahasa itu.
Supaya kita punya anak-anak sekarang bisa bersaing dengan anak-anak daerah yang lain,” tambahnya.
Menurut Bernhard, apa yang dikemukakan olehnya membuktikan bahwasanya sejarah itu sudah menceritakan kepada kita bahwa pendidikan itu penting.
“Jadi bapak ibu sekalian kalau kita mau maju itu, penting sekali yang namanya pendidikan,” tegasnya.
Pantauan media, setelah peresmian ini, Pj Bupati Maybrat Bernhard E Rondonuwu didampingi Rektor UNIPA dan akademisi serta alumni SD YPPK Santo Petrus Ayawasi juga memantau langsung kondisi kelas yang dipersiapkan untuk pembelajaran model SSH.
Diketahui, sistem pembelajaran SSH akan dilakukan berlangsung selama tiga bulan, dengan berkonsentrasi pada dua titik yakni SD YPPK Santo MAIKEL Suswa yang telah diresmikan pada 23 Januari 2024 dan SD YPPK Santo Petrus Ayawasi 24 Januari di bulan yang sama.