Mansel, doberainews – Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat Pokja Agama, Maxsi Nelson Ahoren dan Uztad Jainuddin lakukan penjaringan aspirasi di Kabupaten Manokwari Selatan sejak 19 – 29 Desember 2023.
Dalam masa penjaringan aspirasi itu, para pencari kerja (Pencaker) yang merupakan Honorer daerah di Kabupaten Manokwari menyampaikan aspirasi terkait formasi 116 dari Seleksi CPNS Tahun 2018 yang belum sempat diumumkan oleh Pemda Manokwari Selatan hingga Tahun 2023.
116 merupakan formasi reguler dalam seleksi CPNS tahun 2018 lalu dari total formasi sebanyak 845 CPNS yang akan direkrut. 116 merupakan formasi reguler yang seharusnya diumumkan bersama pada tahun 2020 lalu melalui SK Bupati Manokwari Selatan Nomor 800/601/IX/2020 namun karena terjadi protes sehingga nama – nama mereka belum diumumkan.
Fen, salah satu pencaker mengungkap mereka sudah berupaya bertemu berbagai pihak baik tokoh pemuda, tokoh masyarakat di Manokwari Selatan hingga BKD dan Sekda Kabupaten Manokwari Selatan, bahkan ke BKD Provinsi, Kanreg BKN Provinsi Papua Barat termasuk mengudu ke Ombudsman dan MRP agar ada transparansi soal formasi 116 yang hingga saat ini belum sempat diumumkan.
“Dari semua yang kita temui, dari BKD Provinsi dan Kanreg BKN Wilayah Papua Barat sendiri mengakui nama – namanya sudah ditetapkan, namun tinggal tunggu diumumkan Bupati saja,”kata Fen.
Ketua Sementara MRPB, Maxsi Ahoren yang ditemui Jumat (29/12) menerangkan para pencaker yang menyampaikan aspirasi merupakan para honorer daerah yang sudah mengabdi di Kabupaten Manokwari Selatan. “Mereka mengeluh terkait Nasib mereka, yang sampai saat ini belum diumumkan. Kalau mau dilihat ada sudah honor dari tahun 2015 sampai saat ini, mereka bertahan dengan gaji honorer yang kecil sekitar 750.000 per bulan tapi mereka bertahan untuk mengabdi. Karena itu mereka harap ada perhatian dari pemerintah kepada mereka,”ujar Maxsi.
Kaitan dengan Nasib CPNS mereka, Maxsi menerangkan sejak diumumkan pada tahun 2020 sempat terjadi gejolak penolakan di daerah atas kuota OAP sehingga para bupati dan Walikota bersama Gubernur serta MRPB (periode 2017 – 2022) berupaya untuk menemui MenPAN RB di Jakarta.
Waktu itu, kata Maxsi kuota untuk Manokwari Selatan kami (MRPB dan Pemda) ada minta tambahan 116 lagi kuota khusus untuk orang asli Papua (OAP) agar menghindari formasi 116 yang sudah ada. Dan hasil itu dikembalikan kepada Kepala daerah bersama Gubernur.
“Sampai saat ini, kami juga belum tahu kenapa Manokwari Selatan belum diumumkan. Namun malalui aspirasi yang ada, nanti kami akan menggelar rapat pleno bersama unsur pimpinan MRP dan secara kelembagaan kami akan sampaikan kepada KemenPAN RB guna mencari solusi atas formasi 2018 khusus 116 yang belum sempat diumumkan.
Secara kelembagaan kami juga akan sampaikan kepada Pemerintah Daerah terkait aspirasi dari para pencaker di Manokwari Selatan,”jelasnya. (Red/dn)