Maybrat,doberainews- Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Maybrat bersama Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar rapat koordinasi tingkat kabupaten.
Rapat yang berlangsung di Ruang Kantor Bupati Maybrat, Jum’at 15 Desember 2023 membahas Program transformasi ekonomi kampung terpadu (TEKAD).
Dalam Rapat ini, Kepala DPMK Maybrat, Adam Antoh menyampaikan, pemerintah setempat mendukung kegiatan TEKAD melalui penandatanganan kerjasama MoU oleh Penjabat Bupati Maybrat. Kemudian pemerintah Maybrat juga membentuk TIM koordinasi program transformasi ekonomi kampung terpadu tingkat kabupaten yang melibatkan 11 OPD terkait lewat SK Bupati Nomor: 67 tahun 2023.
“Tim ini sudah bertugas melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap kelompok yang ada. Di Maybrat, program ini meliputi lima distrik dan sudah berjalan efektif. Tim sudah melakukan pemantauan dan monitoring rutin di lapangan,” terang Adam.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekonomi dan Investasi melalui Direktur Perencanaan Teknis, Pengembangan Ekonomi Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Adityawarman Darudono mengungkapkan, di dalam program TEKAD ini terdapat tiga komponen kegiatan, yakni Pemberdayaan ekonomi desa, kemitraan membangun ekonomi desa dan komponen ketiga ialah kebijakan terkait inovasi yang dikembangkan di desa.
“Jadi komponen pertama berbicara soal bagaimana kita bisa memberikan literasi kepada tingkat desa untuk meningkatkan ekonominya. Sedangkan komponen kedua berbicara pada tingkat provinsi, kabupaten dan kecamatan bagaimana kemitraannya membangun ekonomi untuk mendapatkan pasar, sedangkan kalau komponen ketiga itu kegiatannya adalah menyiapkan modul modul untuk pelatihan. Untuk yang ketiga ini modulnya sudah ada, tahun depan akan diadakan coaching clinic bagi desa-desa untuk penyegaran,” ungkap Adityawarman.
Dirinya berharap pemerintah Maybrat dan masyarakatnya bisa serius bergerak lebih cepat menangkap peluang yang tersedia untuk membangun desa melalui program TEKAD dalam mengembangkan potensi yang dimiliki untuk menciptakan produk turunan agar ada skala industri yang bisa dikembangkan demi mewujudkan kemandirian ekonomi desa.
“Ketika demplot sudah berkembang kemudian ada produk olahannya, kalau sudah laku dijual dan butuh pembiayaan, nanti akan ada suntikan dana investasi lagi. dana investment fun ini tidak asal diberikan tapi dibuatkan proposal dan diajukan kepada ifa dan nanti akan dinilai mana yang layak diberikan investment fun. Selain itu harus ada juga dana dampingan dari Desa atau kabupaten,” ujarnya.
Menurutnya lagi, program tekad tak hanya mengajarkan masyarakat mandiri dari dari ekonomi tapi juga mengajarkan masyarakat agar yang dari tadinya hanya berpola pikir konvensional menjadi masyarakat berpikir enterpreneur atau berwirausaha.
“Nah harapan kami memang BUMDesa ini bisa menjadi motornya. Karena kan kalau desa UMKM-nya hanya produk-produk rumahan kalau secara skala industri kan tentu sangat terbatas dan sudah tidak memadai. Kami juga harap ada dukungan serius dari pemerintah selain penandatanganan kerja sama, tapi langkah kongkritnya itu yang dibutuhkan untuk membangun desa ini,” tukasnya.
Kegiatan rapat koordinasi tersebut dihadiri Sekretaris DPMK, Kabak Pemberdayaan Kampung dan Pendamping Tekad.