Selama 13 Tahun, Siswa SD N 19 Coisi Pegaf Belajar Secara Bergilir Pakai 3 Ruang Kelas, Kepsek Harap Ada Perhatian Pemerintah

Selama 13 Tahun, Siswa SD N 19 Coisi Pegaf Belajar Secara Bergilir Pakai 3 Ruang Kelas, Kepsek Harap Ada Perhatian Pemerintah

Foto salah satu Siswa SD Negeri 19 Coisi yang sedang memikul Kayu dari Gunung saat mengisi Mata Pelajaran Muatan Lokal (Mulok)

Pegaf, doberainews – Siswa SD Negeri 19 Coisi harap agar mendapat fasilitas pendidikan yang layak, baik sarana prasarana, bangunan Sekolah, Lab Komputer, tenaga guru dan aksesibilitas sehingga memudahkan mereka untuk mengenyam pendidikan dasar yang berkualitas.

“Sekolah ini berdiri tahun 1970an. Saya angkatan ke 6 tahun 1993 yang kembali jadi kepala sekolah sekarang,”kata Yakobus Nuham kepala sekolah SD Negeri 19 Coisi, Distrik (Kecamatan) Manyambouw, Kabupaten pegunungan Arfak. Jumat, (8/12/2023).

Foto bersama Kepala Sekolah dan para siswa usai Pelajaran Muatan Lokal

Yakobus Nuham menerangkan, saat ini SD tersebut memiliki 6 orang guru, yang terdiri dari 3  Guru PNS dan 2 Guru Honor Daerah (Honda), dan 1 dari honorer sekolah.

Yakobus mengungkap sekolahnya memiliki 62 murid aktif terdiri dari Kelas VI : 12 orang, kelas V : 10 orang, kelas IV : 12 orang, kelas III : 9 orang, kelas II : 9 orang, dan Kelas I : 10 orang. Ada yang tidak aktif karna alasan lain, biaya, letak rumah dan kondisi perekonomian.

“20 tahun lalu waktu itu kami pakai gereja yang masih pakai atap untuk belajar. Masih pakai nama sekolah persiapan misi. Di tahun 2010 baru ada pembangunan sekolah ini, yang hanya 3 ruang ini saja. Kalau kita belajar, kelas yang satu duluan, nanti selesai belajar, baru kelas yang satu masuk lagi,”beber Nuham saat ditemui.

Yakobus Nuham,S.Pd., Kepala Sekolah SD Negeri 19 Coisi saat memperlihatkan kondisi Ruang Kelas yang digunakan oleh Siswa Kelas III dan IV untuk belajar bersama

Dia mengungkap  sejak 2010 Pemerintah hanya membangun 1 Kopel bangunan yang terdiri dari 3 ruangan, masing – masing berukuran 6×8 meter. Dan Satu buah Bangunan Water Closed (WC).

“Kami harap ada penambahan guru dan pembangunan Penambahan tiga ruang belajar, kantor, laboratorium komputer, perpustakaan, rumah dinas guru dan akses listrik,”harapnya.

Dia menambahkan, saat ini siswanya sedang mengisi mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok). ” Saat ini Mulok jadi saya bersama siswa, tadi pergi bawa kayu digunung,”ujar Nuham.

Letak Kampung Coisi 2493 meter diatas permukaan laut, 10 Kilometer ke Ibu kota distrik Minyambow Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat.

Dari kota Manokwari, perjalanan darat menuju Pegaf melewati ruas Jalan Transnasional Prafi – Manyambouw – Coisi.

Bupati Pegunungan Arfak, Yosias Saroy yang ditemui sebelumnya mengaku masalah pendidikan dan kesehatan serta infrastruktur dasar menjadi perhatian dan prioritasnya.

“Kalau bangunan sekolah, memang sejak dimekarkan ada beberapa peninggalan dari Kabupaten Induk (Manokwari), ada yang kami bangun dan renovasi secara bertahap,” kata Bupati Pegunungan Arfak, Yosias Saroy saat ditemui.

Dia membeberkan dengan kondisi APBD yang ada, Pemerintah Pegaf sudah berupaya untuk membangun infrastruktur penopang baik pendidikan, kesehatan dan infrastruktur dasar secara bertahap.

“Di Pegaf ini banyak sekolah – sekolah yang belum layak. Dan ada sekolah – sekolah yang merupakan aset dari Kabupaten Manokwari. Kalau yang dibangun dengan beton, sampai saat ini masih bertahan, sedangkan sebagian besar bangunan Sekolah yang menggunakan kayu sudah lapuk. Itu yang nanti kita akan perbaiki, kita bangun Pustu, Puskesmas, Sekolah baik SD dan SMP dan SMA. Kita harus renovasi, dan bangun baru.

Tak hanya sekolah, Yosias juga mengakui beberapa kantor – kantor distrik juga belum dibangun. “Kantor – kantor distrik juga sebagian besar aset dari kabupaten induk (Manokwari), dan sampai sekarang kita belum mampu membangunnya.

“Ini yang kita akan bangun secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah,” tandasnya.

Pewarta : Charles Maniani

 

"img src=https://doberainews.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241221-WA0055.jpg">

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *