Manokwari, doberainews – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat, Luksen Jems Mayor memaparkan sejumlah program prioritas Kanwil Kemenag di Provinsi Papua Barat.
Dijelaskan, ada beberapa catatan yang telah digalakkan pihaknya dalam mensejahterakan masyarakat di Papua.
Kanwil Kemenag Papua telah melaunching Gerakan Masyarakat Papua Penuh Damai (Gemar Papeda) adalah gerakan untuk mengajak para ASN untuk cintai produk lokal. Gerakan Masyarakat Papua Penuh Damai, kita nyasar teman – teman di ASN. Terutama kami di lingkungan Kemenag.
Asalan dibalik gerakan Gemar Papeda, kata Jems karena Agama dinilai sebagai salah satu unsur fundamental sebagai payung bagi semua aspek kehidupan sehingga perlu digenjot untuk menggerakkan berbagai sektor pembangunan termasuk perekonomian.
“Agama, kita nilai sebagai kekuatan penggerak pembangunan, maka agama kita ambil di segala kegiatan termasuk di dalamnya urusan perekonomian. Saat ini kita sedang membuat brend gerakan pangan lokal. Brendnya itu adalah Gemar Papeda, dengan Jargonnya adalah “Ko top”. KO TOP Kalau Ko Belanja Pangan Lokal.
Jargon KO TOP yakni kepanjangan dari KO (kamu), dan TOP yang terdiri dari kata Trust (Kepercayaan), Optimis (Harapan), dan produktif (produksi). Jargon KO TOP yang dikampanyekan sejalan dengan gerakan Gemar Papada untuk menggerakan sendi – sendi cinta pangan lokal.
KO harus percaya dengan pangan lokal yang ada. Dan KO harus Optimis dengan hasil produk pangan lokal yang ko kerjakan, Tuhan pasti buka jalan. Dengan begitu, kita akan mendorong pertumbuhan perekonomian lokal masyarakat di Papua Barat,”terangnya.
Selain itu, Jems juga memaparkan SDM Kanwil Kemenag dan upayanya dalam mengorbitkan putra – putri Papua.
“Jumlah ASN kita di Papua Barat sebanyak 767 yang tersebar di 13 Kabupaten/Kota se Papua Barat/Papua Barat Daya. Hanya dari total ini, jumlah anak – anak asli Papua sebanyak 148, sementara saudara – saudara kita yang non Papua sebanyak 619 Non OAP, ” ungkapnya.
Untuk memenuhi standar tersebut, Kanwil Kemenag ini telah mendorong agar penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) telah dibatasi untuk mengakomodir pendaftar dari Papua Barat.
Untuk P3K tahun ini, Kanwil prioritas Orang Papua di Papua Barat. Kuotanya sebanyak 233 PPPK, maka kita prioritas pegawai dan honorer di Papua Barat yang diangkat untuk menjadi Pegawai,”bebernya.
Selanjutnya, Jems tahun 2023, Kemenag telah mengalokasikan bantuan keagamaan senilai 65 miliar rupiah.
“Alokasi anggaran tahun 2023 senilai 65 Miliar lebih untuk bantuan keagamaan, renovasi kegiatan keagamaan, semua program infrastruktur, sarana prasarana, pembinaan moderasi, dan isentitf bagi guru agama, guru sekolah minggu, pengadaan kitab suci dan bantuan – bantuan biaya pendidikan,”ungkapnya.
Di Tahun ini pula, lanjut dia telah tersedia 5 sekolah yang difasilitasi oleh kementerian agama di Papua Barat yakni di Sorsel, Kokas, Fakfak, Kaimana, Teluk Bintuni dan serta Manokwari,”pungkasnya. (red/dn)