Pemkab Maybrat Surati KemenPAN RB Akomodir 49 Nakes Honda Tanpa STR Dalam Seleksi P3K

Pemkab Maybrat Surati KemenPAN RB Akomodir 49 Nakes Honda Tanpa STR Dalam Seleksi P3K

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Maybrat, Engelbertus Turot saat mewakili Pj Bupati Maybrat menyerahkan Surat Permohonan kepada KemenPAN RB di Jakarta, Selasa (10/10/2023)

Pemkab Maybrat Surati KemenPAN RB Akomodir 49 Nakes Honda Tanpa STR Dalam Seleksi P3K

Maybrat,doberainews – Pemerintah Kabupaten Maybrat berharap agar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) memberikan pertimbangan atau kelonggaran kepada 49 tenaga honorer kesehatan di Pemkab Maybrat yang belum memiliki surat keterangan tanda registrasi (STR) agar dapat diikutsertakan dalam seleksi PPPK pada tahap selanjutnya.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Maybrat, Engelbertus Turot menyampaikan bahwa Pemerinta Maybrat melalui Pj Bupati Maybrat telah melayangkan surat permohonan kepada Kemenpan RB nomor: 800.1.2.2/295/BUP-MBT/2023, soal perihal pertimbangan tenaga kontrak yang tidak memiliki STR agar mengikuti seleksi PPPK.

Diungkapkan, sejumlah pimpinan OPD terkait pada jajaran pemkab Maybrat telah membahas permasalahan dimaksud bersama KemenPAN RB guna memfollow up surat tersebut.

“Pemerintah melalui Kepala Dinas Kesehatan, Staf BKPSDM dan staf Dinas Kesehatan sudah melakukan pertemuan dengan KemenPAN RB untuk menyampaikan Surat Bupati agar meminta perpanjangan waktu penerimaan PPPK kesehatan, guna mengakomodir sebanyak 49 tenaga kesehatan yang belum miliki STR agar menjadi pertimbangan pada proses seleksi PPPK selanjutnya,” kata Engelbertus kepada media ini, Selasa, (10/10/2023).

Menurutnya, upaya ini dilakukan pemerintah mengingat penting dan jadi kebutuhan daerah guna mendongkrak kelancaran pelayanan kesehatan. “Hal ini sudah merupakan tanggung jawab pemda untuk memperjuangkannya, sebab dibiayai oleh APBD Maybrat,” ujarnya.

Dijelaskan Engelbertus, 49 tenaga honorer tersebut merupakan orang asli papua atau OAP Maybrat yang perlu diapresiasi karena telah mengabdikan diri mereka cukup lama di Puskesmas dan rumah sakit, sehingga diharapkan bisa lolos seluruhnya.

“Harapan kami adalah formasi PPPK tenaga kesehatan tahun 2023, mereka yang mendaftar dan tes bisa lolos dan diangkat sebagai PN formasi PPPK, dengan begitu bisa membantu pemerintah dalam bidang kesehatan, serta mengurangi beban APBD yg selama ini membiayai tenaga honorer kesehatan,” pinta Engelbertus.

Dipaparkan harapan Pemkab tersebut apabila diindahkan kemenpan RB tentunya dapat mengurangi jumlah pengangguran di Maybrat.

“Jika mereka diterima, bisa membantu mengurangi angka pengangguran yang selama ini menjadi salah satu masalah di Maybrat,” cetusnya. (cf)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *