Manokwari, doberainews – Kepala Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Kampung (DPMK) Papua Barat, Legius Wanimbo mengatakan, kemiskinan ekstrim merupakan persolan yang belum dituntaskan walaupun Papua Barat memiliki Potensi SDA dan keberpihakan anggaran yang cukup.
“Kita punya potensi kekayaan alam yang luar biasa, serta sumber lokasi anggaran cukup besar, tapi kenapa kondisi kemiskinan masih ada, karena itu perlu dilakukan pendataan yang efektif guna menangani tepat sasaran masalah Kemiskinan ekstrem di masyarakat,”kata Legius kepada wartawan, Selasa (2/10/2023).
Dipaparkan, data merupakan kunci untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan di Papua Barat guna memastikan anggota masyarakat yang tergolong kemiskinan ekstrim.
“Kita harus mendata untuk memastikan, mulai dari kampung. Siapkan kader yang betul – betul mendata baik orang – orang tergolong kemiskinan ekstrim di masyarakat. Dengan data tersebut program akan menyasar warga melalui perencanaan dan penganggaran
“OPD maupun kita secara umum di provinsi, kabupaten/kota betul tepat. Dalam perencanaan penganggaran kita menyelesaikan masalah kemiskinan ekstrim, stunting, kesehatan, pengangguran, termasuk indeks pembangunan masih di bawah rata rata nasional,”tuturnya.
Disisi lain Wanimbo mengungkap dari sisi keberpihakan anggaran sudah sangat luar biasa, tata kelola Otsus baru sudah ada peruntukannya. Dimana, ada 1,25 alokasi anggaran untuk membiayai pendidikan, kesehatan, ekonomi, DBH migas masyarakat adat sudah diakomodir didalam Otsus.
“Sekarang bagaimana implementasinya, kita butuh data itu, dengan data itu, baru dipakai sebagai rujakan kita untuk menyusun program yang tepat sasaran sehingga benar- benar anggaran tepat sasaran,”pungkasnya.(dhy)
