Maybrat, doberainews – Warga Kampung Samerakator, Kampung Tahsimara, dan Kampung Fankahrio, Distrik Aifat Timur Tengah dan Aifat Selatan yang merupakan warga Exodus Maybrat menyoroti Tim Pemulangan Exodus Maybrat bentukan Pemerintah Kabupaten Maybrat.
Mereka menilai Tim Exodus hanya dua bulan melaksanakan tugas pembinaan di lapangan dari masa kerja selama enam bulan.
“Tim pemulangan pengungsi yang dibentuk oleh pemerintah kabupaten Maybrat selama ini hanya melayani warga dalam kurun waktu dua bulan saja selanjutnya warga berswadaya sendiri. Kebutuhan yang lain itu kan belum, sementara SK mereka kan sampai enam bulan, tapi yang kami terima hanya dua bulan, yakni januar-februari, sementara empat bulan sisa kan belum,” kata Kepala Kampung Samerakator, Oktavianus Wakom kepada Media ini, Kamis (14/8/2023).
Kepala Kampung Samerakator ini meminta Pj Bupati Maybrat, Dr. Bernhard Rondonuwu untuk mengevaluasi kinerja Tim Pemulangan Exodus Maybrat yang hanya menghambur – hamburkan anggaran negara tanpa melakukan pembinaan kepada warga exodus.
“Kami harap Bapak Pj Bupati Maybrat untuk evaluasi kinerja Tim Exodus Maybrat sebab selama ini mereka jarang turun ke masyarakat” tegasnya.
Selanjutnya, warga memberikan apresiasi kepada Kepala Dinas Pertanian dan perkebunan Maybrat, Marthen Howay yang telah memberi perhatian dalam membina warga Exodus Maybrat.
“Kami berikan apresiasi kepada Bapak Kepala Dinas Pertian Maybrat. Kehadiran Bapak kepala dinas pertanian ke masyarakat terutama di Kampung Samerakator dan dua Kampung lainnya ini rasa memiliki luar biasa. Beliau selama ini memberikan dukungan dan motivasi yang secara serius bagi masyarakat eksodus yang sudah kembali,” kata Oktovianus.
Oktovianus menerangkan, bahwa warganya merasa sentuhan pemerintah hanya dari dinas pertanian ketimbang tim pemulangan pengungsi yang dibentuk oleh pemerintah kabupaten Maybrat, padahal anggrannya sangat besar.
“Menurut kami, dinas pertanian Maybrat ini sangat serius memberikan kontribusi kepada kami warga yang eksodus yang sudah pulang, terutama kami di Kampung Samerakator, Tahsimara dan Fankahrio,” ujarnya.
“Kami ada kegiatan sedikit ini hanya dari dinas pertanian, maka kami ada kegiatan pertanian seperti pembukaan lahan dan penanaman sayuran,” lanjutnya.
Selain itu Oktavianus menambahkan, dinas pertanian telah memberikan perhatian bukan sekadar pembibitan semata tetapi juga pendanaan, edukasi dan motivasi kepada warga.
“Bapak kadis pertanian sendiri juga langsung turun berturut-turut ke lapangan memberikan perhatian dan motivasi untuk membangun jiwa kesemangatan kami untuk bagaimana bersaing dengan daerah lain dari segi ekonomi,” katanya.
“Jadi sekali lagi saya sebagai pemerintah kampung sekaligus kepala negara yang kelima di negara ini memberikan apresiasi khusus kepada kepala dinas pertanian dengan seluruh jajarannya, karena dinas itu adalah dinas yang mampu memulihkan keadaan yang kami tinggalkan selama. kurang lebih dua tahun lebih” tuturnya menambahkan.
Karena itu, dia berharap dukungan Pemda Maybrat guna memulihkan semangat warga exodus dalam membangun daerah.
Apresiasi ini turut diakui Danpos sektor Tahsimara dan Fankahrio atas kehadiran Dinas Pertanian Maybrat yang rutin berkunjung kepada masyarakat eksodus Maybrat. (FC)