Manokwari, doberainews – Beberapa Kepala suku di Wasirawi dan Wariori Kabupaten Manokwari mendesak Penjabat Gubernur Provinsi Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw,M.Si mengevaluasi kinerja Pokja ULP pada Biro Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Papua Barat.
“Kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Gubernur Paulus Waterpauw yang sudah akomodir aspirasi kami dengan membangun jalan Wariori- Wasirawi. Kami minta Bapak Gubernur evaluasi kinerja Pokja Biro Barang dan Jasa karena mereka usulkan perusahan lain bukan akomodir perusahaan yang kami rekomendasikan dari masyarakat adat untuk kerjakan jalan Wasirawi- Wariori,”kata Serphus Mosyoi, Kepala Suku Sejarah Wasirawi saat melakukan aksi protes ke Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Papua Barat, Jumat (28/7/2023)
Serphus menegaskan jika aspirasi ini tidak diindahkan maka resiko konflik atas pembangunan jalan tersebut akan menghambat proses pekerjaan.
“Kami harap bagian ini harus diperhatikan. Jangan sampai bikin konflik di masyarakat,”ujarnya.
Serphus menambahkan Perusahaan yang direkomendasikan oleh dewan adat yaitu CV. Sari Mustika. “Perusahan ini yang kami sama – sama usulkan pekerjaan jalan. Perusahan ini juga bagian dari Dewan Adat Papua, jadi kalau kerja jalan, maka kami semua bisa terlibat,”aku Serphus.
Selanjutnya, Ketua Pemuda Adat Papua Wilayah III Doberai, Septinus Meidodga mengatakan pihaknya sebagai ormas ikut mengawal aspirasi yang disuarakan oleh para kepala suku pemilik hak ulayat jalan Wariori Wasirawi Masni Kabupaten Manokwari.
“Kami pemuda Adat Papua Wilayah III Doberai pada prinsipnya mengawal para kepala suku di wilayah Wariori-Wasirawi yang tidak terima dengan projek pekerjaan jalan Wasirawi – Wariori dikerjakan oleh CV. Surya Timur Papua. Mereka mau agar perusahaan yang mereka rekomendasikan yang harus mengerjakan proyek tersebut. Karena itu, hari ini kami kawal para kepala Suku ke Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Setda Pemprov Papua Barat untuk mempertanyakan alasan tidak diakomodirnya CV. Sari Mustika,”ujarnya.
Dan hasil pertemuan tadi, lanjut dia, kami minta Pokja tidak bermain – main dengan hal ini. Kami minta agar perusahaan yang diusulkan oleh masyarakat adat yang diakomodir bukan perusahan lain, apalagi orang non Papua.
Kami ingatkan bahwa masyarakat sudah komitmen untuk menghentikan pekerjaan jalan jika Perusahaan lain yang tender jalan tersebut,”tegas Septi.
Tokoh Pemuda Masni Kabupaten Manokwari ini menerangkan pekerjaan jalan ini pernah menjadi masalah dan konflik besar saat dibongkar oleh Pak Clinton Tallo, karena itu kami ingatkan lagi jangan sampai masalah ini menimbulkan masalah serius dan konflik antara masyarakat.
Dan jika hal ini diabaikan maka Pokja harus bertanggungjawab, kami akan tuntut. Kami akan kenakan sanksi adat. Kami ingatkan lagi jangan sampai kepentingan satu dua pihak ini berdampak terhadap nama baik PJ Gubernur Papua Barat,”bebernya.
Selanjutnya, Tokoh Pemuda Kabupaten Manokwari ini memberikan apresiasi kepada Pj Gubernur Waterpauw yang telah mengakomodir aspirasi masyarakat di Distrik Masni Kabupaten Manokwari.
“Kami harapkan Pokja untuk menjaga nama baik Bapak PJ Gubernur Waterpauw, jangan sampai ulah kalian nama PJ Gubernur Waterpauw rusak di masyarakat.
Masyarakat sudah menunjuk perusahaan yang memenuhi syarat untuk bekerja, perusahaan yang punya alat sendiri dan selama ini beroperasi di Papua Barat.
Namun jangan sampai permainan Pokja sehingga mengakomodir Perusahaan yang lain. Kami sudah cek semua dokumen lengkap sudah diupload karena itu kami minta agar Pokja tidak bermain – main dengan bagian ini.
Informasi yang berhasil dihimpun oleh media ini, paket Tender pekerjaan Pembongkaran Jalan Wariori Wasirawi sepanjang 3 Kilometer dengan estimasi pembiayaan sebesar Rp. 9,5 Miliar Rupiah. (Red/DN)