Aktivis Perempuan Kuri Wamesa Minta Pemerintah Fasilitasi Pertemuan Adat Bahas Masalah Pembangunan Pabrik Pupuk Di Fakfak

Aktivis Perempuan Kuri Wamesa Minta Pemerintah Fasilitasi Pertemuan Adat Bahas Masalah Pembangunan Pabrik Pupuk Di Fakfak

Yunita Mambor, salah satu aktivis perempuan asal Suku Kuri Wamesa di Provinsi Papua Barat

Manokwari, doberainews – Potensi alam di Provinsi Papua Barat seperti hasil perikanan, pertanian termasuk hasil tambang minyak bumi dan gas dapat membantu tumbuhnya perekonomian masyarakat dan peningkatan sumber daya manusia.

Hal itu disampaikan oleh Junita Doma Theresia Mambor, salah satu aktivis perempuan Papua dari Suku Wamesa dalam rilis kepada media ini, Senin 24 Juli 2023. Ia menerangkan potensi SDA di Kabupaten Taluk Bintuni baik gas dan minyak bumi secara khusus di wilayah Adat Suku Sumuri dan Suku Sebyar punya potensi yang cukup memberikan dampak terhadap kesejahteraan masyarakat di daerah itu.

Yunita mengungkap potensi sumber daya alam tersebut bagian dari anugerah dan berkat Tuhan bagi Tanah Papua terutama di daerah suku besar Sumuri dan Sebyar. “Hasil SDA ini mendi kontribusi terhadap pembangunan daerah, nasional dan Internasional yang dikelola oleh BP Tangguh dan Genting Oil namun dampaknya belum dirasakan oleh masyarakat pemilik hak ulayat,”Kata Yunita.

Dipaparkan BP Tangguh sudah berjalan beberapa tahun dalam Investasinya namun CSRnya belum dirasakan secara signifikan oleh masayakat adat disana sampai saat ini, kemudian Genting Oil yang kedepan jauh lebih besar menginvestasi hasil bumi bahkan bagiannya akan menjadi hasil pada pabrik pupuk nanti yang sudah siap dibangun di Kabupaten Fakfak.

Pertanyaan saya apakah hasil- hasil ini menjawab kebutuhan masyarakat dari apa yang saya sampaikan dalam bentuk kesejahteraan sumberdaya manusia dan tumbuhnya laju ekonomi Rayat di sana,?. Saya berharap masyarakat di sekitar itu mendapat manfaat yang benar-benar menyentuh hati mereka sendiri,”ujarnya.

Setelah Mendengar, kata Yunita beberapa keterangan masyarakat baik bertemu secara langsung maupun melihat di media lokal dan nasional bahwa ada ketidakpuasan masyarakat yang merasa menderita diatas semua kekayaan ini.
Kami kuatir terkait keberpihakan yang tidak diakomodir lagi membuat kemiskinan ekstrim yang berkepanjangan. Padahal daerah yang dikenal sering dengan kata RISATURI menjadi kekuatan besar bagi 4 suku besar yakni Kuri Wamesa, Irarutu dan Sumuri serta Sebyar sebab alam mereka dan dan isinya ibarat perempuan cantik yang menjadi rebutan para Investor dan elit politik nasional dan lokal,”bebernya.

Sebagai Perempuan Wamesa, saya sedih kepada bapak dan mama serta adik-adik semua jika saya dikawinkan dengan maskawin cukup mahal tetapi meninggalkan keluarga saya tanpa sesutu yang berharga bagi kesejahteraan mereka. Saya sedih jika saya kawin tanpa harta justru laki- laki membawa saya jauh tinggalkan keluarga membuat apa yang seharusnya mereka berikan kepada orang tua dan keluarga besar saya tidak diharapkan,”aku Yunita.

Ditambahkan persoalan Investasi Pupuk yang siap dibangun di Kabupaten Fakfak ini baik sekali Pak Mentri karena berkat Tuhan berhak didapatkan oleh semua umatnya di wilayah Papua Barat. Pesan saya bahwa di dalam prosesnya ada sebab dan akibat, jika dapat juga membahagiakan kepada Suku yang menjadi dapur.

Sebagai Perempuan, saya merasa jangan lagi membuat persoalan sosial terjadi karena hal hal sepele lalu masyarakat di anggap pengacau dan penghalang investasi besar ini. Mari datang duduk dan bicara dari hati ke hati kepada Orang Sumuri, Sebyar Kuri Wamesa dan Irarutu di Bintuni juga Baham dan Matta di Fakfak dalam satu para – para adat sehingga semua sepakat mendukung Investasi negara bagi kemakmuran rakyat.

Aktivis Perempuan Wamesa meminta negara melalui Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, untuk menjaga kebersamaan dengan masyarakat sehingga semua menerima dengan senang hati dan Ikut menjaga Investasi daerah dan negara.

Saran lain saya adalah jika bisa daerah Kawasan Industri  dimekarkan jadi sebuah DOB baru sehingga meningkatkan kemajuan pengembangan wilayah yang maju dalam mempercepat lajunya pembangunan kepada masyarakat, saya melihat karena Bintuni wilayahnya yang besar dan jangkauannya luas.

Sebagai bagian dari peran perempuan saya perlu juga berpesan kepada bapak presiden bahwa jika negara ini aman biarkan rakyat yang menjaga keamanan itu sendiri dan mencintai negaranya. Buatlah keamanan berbasis masyarakat tetap ada selalu ada di dalam negara. Salam Bhineka Tunggal Ika,”imbuhnya.

Tambahan. Dalam berita sebelumnya yang dirilis media ini pada tanggal 14 Juli 2024, Pemerintah secara resmi telah melaunching rencana pembangunan Pabrik Pupuk di Kabupaten Fakfak dengan nilai investasi mencapai 30 Triliun rupiah.

Rencana investasi pabrik pupuk tersebut direncanakan memulai pembangunan pada akhir tahun 2023 yang dihandle langsung oleh PT. Pupuk Kaltim di Kabupaten Fakfak Papua Barat. (rls).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *