Manokwari, doberainews – Hasil Konferensi Hari Pekabaran Injil di Tanah Papua yang digelar pada 14 – 15 Juli 2023 telah melahirkan beberapa poin rekomendasi yang akan diserahkan kepada Wakil Presiden yang juga sebagai Kordinator Badan Percepatan Pembangunan Papua Dalam Otonomi Khusus (BP3OKP).
Sejumlah poin yang akan telah dibahas dan akan diserahkan berupa pembangunan Papua Christian Center (PCC), penanganan masalah ketersediaan tenaga pengajar di Tanah Papua, masalah kesehatan serta rencana pendirian PGGP di Provinsi Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Pegunungan dan Papua Tengah.
Ketua PGGP Papua, Pdt. Hiskia Rollo,S.Th., mengungkap pada Konferensi Hari Pekabaran Injil (HPI) Tahun 2023 di Manokwari merupakan tindak lanjut dari Konferensi Hari Pekabaran Injil di Jayapura yang digelar pada Tahun 2022 lalu. Dalam konferensi pertama (I) tersebut PGGP telah membahas sejumlah agenda yang telah dibawa untuk dibahas dalam konferensi HPI ke II di Manokwari saat ini.
Dalam konferensi itu, kami telah melahirkan kita telah membentuk Papua Christian Center (PCC). PCC adalah satu lembaga yang dibentuk, berbadan hukum Yayasan yang akan menghimpun semua gereja – gereja yang ada diatas Tanah Papua. PCC akan menjadi wadah pengkajian semua masalah – masalah yang dihadapi gerja – gereja diatas Tanah Papua.
Melalui Konferensi kedua in, kita akan merekrut anak – anak kristen yang memiliki talenta di bidangnya masing – masing baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun pengembangan ekonomi kerakyatan dan lain – lain untuk terlibat di lembaga dalam guna membantu mencari solusi untuk menuntaskan berbagai – masalah kesenjangan yang terjadi baik masalah IPM, kemiskinan ekstrim, stunting dan lain – lain,”Kata Hizkia Rollo kepada Wartawan, Sabtu (16/7/2023) di Hotel Aston Manokwari.
Rollo mengakui selama ini masalah pendidikan di Tanah Papua merupakan masalah serius yang harus dipikirkan semua pihak termasuk Gereja. Dia menyebut banyak sekolah – sekolah Yayasan yang tidak mendapat perhatian secara baik sehiangga tenaga pengajar serta sarana prasaran juga perlu dibahas dalam konferensi tersebut.
“Masalah tenaga pengajar di sekolah Yayasan saat ini menjadi salah satu masalah yang cukup urgen, karena itu melalui konferensi ini kami minta bapak Gubernur, Bapak Bupati untuk menopang sekolah – sekolah Yayasan dengan guru – guru ASN sehigga mereka mampu berdaya dalam mengembangkan pendidikan di kampong – kampong,”harapnya.
Selain itu, Ketua PGGP Papua ini menambahkan melalui konferensi tersebut juga akan dibahas sinergitas dan komunikasi bersama sekolah – sekolah tinggi Teologi di Tanah Papua agar membuka program studi guru pendidikan anak usia dini (PAUD) maupun program studi pendidikan sekolah dasar PGSD). “Kami harapkan kepada Sekolah Tinggi Teologi yang melahirkan para pendeta pelayanan Firman dan Guru Agama untuk kalau bisa terintegrasi dengan Program Studi Guru PG Paud dan PGSD sehingga dapat mencetak SDM di bidang pendidikan guru yang memiliki basic misionari untuk melayani di masyarakat,”harapnya.
Ketua PGGP Papua Barat, Pdt. Sherly
Parinnusa,S.Th mengatakan selain membahas beberapa program diatas, konferensi HPI juga akan membahas pembentukan Pengurus PGGP di setiap Provinsi Otonomi Baru di Tanah Papua.
“Kami akan merekomendasikan beberapa Pengurus PGGP di 4 Provinsi Baru di Tanah Papua untuk mengakomodir gereja – gereja di Provinsi – Provinsi tersebut. Kita akan rumuskan agar di setiap Provinsi di Tanah Papua, dimana ada wadah untuk membawahi semua gereja – gereja yang ada,”katanya.
Kita percaya apa yang rumuskan di HPI yang pertama dan HPI saat ini akan menjadi dokumen penting yang akan kita serahkan kepada Bapak Wakil Presiden yang juga sebagai Kordinator BP3OK se tanah Papua yang harus mendapat masukan juga dari Gereja sehingga arah kebijakan pembangunan di tanah Papua tidak keluar dari ide dan gagasan dari gereja – gereja.
Kami memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Bapak Wakil Presiden yang telah hadir membuka sekaligus menyetujuinya usulan Persekutuan Gereja – Gereja di Tanah Papua. Kami juga menyampaikan terima kasih karena Bapak Wakil Presiden juga telah menerima Pembangunan Papua Christian Center (PCC) di Jayapura. Ini sesuatu yang luar biasa.
“Berbagai masukan dan pembahasan akan diserahkan kepada Wakil Presiden dan juga kepada seluruh didominasi gereja di Tanah Papua. Kita berharap dengan kewenangan yang ada, Bapak Wapres akan teruskan hasil rekomendasi para pemimpin Gereja di Tanah Papua kepada seluruh Gubernur dan bupati/walikota se Tanah Papua sehingga gereja dan pemerintah jalan bersama dalam menentukan arah pembangunan di Tanah Papua,”jelasnya. (red/DN).