Beri Dampak Berganda Bagi Masyarakat Papua Barat, Proyek Tangguh LNG Perlu Dukungan Semua Pihak

Beri Dampak Berganda Bagi Masyarakat Papua Barat, Proyek Tangguh LNG Perlu Dukungan Semua Pihak

Gambar Ilustrasi/Istimewa

Manokwari, doberainews – Proyek Strategis Nasional (PSN) Tangguh Train 3 telah memasuki tahap tahap akhir pembangunan. Yang artinya, proyek Tangguh dengan bisnis tiga kilang akan terwujud dalam waktu dekat.

Keberadaan proyek LNG Tangguh memiliki peran penting dalam membantu meningkatkan produksi gas nasional, guna mendukung perekonomian dan meningkatkan pendapatan negara baik ditingkat nasional maupun lokal. Untuk itu, perlu adanya dukungan penuh dari semua pihak agar proyek LNG Tangguh dapat tetap berjalan dan memberi dampak berganda bagi nasional maupun daerah.

Hal tersebut disampaikan oleh akademisi dan praktisi migas yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Perwakilan SKK Migas Pamalu A. Rinto Pudyantoro dalam acara Media Gathering bp Indonesia dengan wartawan Papua Barat dan Papua Barat Daya, Senin (26/6) di Manokwari, Papua Barat.

SKK Migas Bersama BP Tangguh Saat Gelar Media Gathering bersama Sejumlah Pekerja Pers di Papua Barat dan Papua Barat Daya, di Manokwari, Senin (26/6/2023)

Rinto menambahkan, dampak berganda kemanfaatan proyek Tangguh Train 3 yaitu dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan penerimaan daerah melalui dana bagi hasil dan menggerakkan ekonomi daerah.

“Dengan hampir selesainya proyek Tangguh Train 3, bisnis tiga kilang Tangguh semakin dekat terwujud. Hal Ini tentunya akan meningkatkan manfaat proyek Tangguh bagi masyarakat lokal secara berkelanjutan, sehingga dapat menciptakan perputaran perekonomian di Teluk Bintuni Papua Barat dan mendorong tumbuhnya ekonomi lokal lainnya,” ujarnya.

Menurut Rinto, bp Indonesia sebagai operator proyek LNG Tangguh Indonesia telah memberikan kontribusi nyata melalui berbagai sektor, baik secara langsung maupun tidak langsung.

“Secara langsung, bp Indonesia telah membantu meningkatkan penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui Dana Bagi Hasil (DBH), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Migas, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD), DBH Migas memberikan kontribusi yang berarti dalam mengisi kas negara di tingkat daerah,” kata dia.

Pendapatan ini secara langsung mempengaruhi cashflow APBD dan memberikan landasan yang kuat untuk pengeluaran daerah dalam membiayai berbagai program pembangunan. Tetapi, Rinto menambah, kesejahteraan masyarakat hanya akan terjadi apabila ada penerimaan langsung yang meningkat, tapi disisi lain diikuti dengan pembelanjaan yang lebih proper.

”Jadi tugas SKK Migas, dan dalam hal ini bp Tangguh sebagai kontraktor, adalah meningkatkan penerimaan tersebut. Nah ketika penerimaan tersebut diikuti dengan pembelanjaan yang baik, maka dapat terwujudlah kesejahteraan masyarakat tersebut.” ujarnya. (rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *