Selayang Pandang 70 Tahun Pekabaran Injil Di Mapura, Kampung Utwet Maybrat

Selayang Pandang 70 Tahun Pekabaran Injil Di Mapura, Kampung Utwet Maybrat

Gereja GKI Sion Ayawasi, Distrik Maybrat Utara Timur Kabupaten Maybrat/Foto Istimewa

Artikel ini ditulis oleh Drs. Matius Basna,M.Si., Dalam rangka Perayaan 70 Tahun Pekabaran Injil Di Kampung Utwet Mapura Ayamaru, Maybrat Provinsi Papua Barat Daya.

Maybrat, doberainews – 70 Tahun sudah Benih Firman Allah, Injil Kristus ditaburkan di Kampung Utwet Mapura sekarang Distrik Ayamaru Utara bagian Timur Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.

Dalam rilis yang dikirim kepada media ini, Senin (26/6), Ketua Panitia HUT PI ke 70 Tahun di Kampung Utwet Mapura, Sefnat Basna menerangkan melalui momentum ini, tim penulis akan menggelar berbagai seminar dan lokakarya untuk mengumpulkan data – data dalam penyusunan sejarah singkat masuknya Injil di Kampung Utwet Mapura pada Tahun 1953.

Dijelaskan, awalnya, misi pekabaran Injil pertama kali dilakukan pada tahun 1949 oleh Guru Injil Nabot Genuni, seorang pemuda asal Inanwatan yang disponsori oleh Sayehatu Jitmau dan Bonewefo Jitmau, asal Mapura yang menikah (Adat) dengan perempuan asal kampung Jitmau Ikof, marga Karet.

Kedua pemuda ini sebagai menjadi sosok yang pertama kali mengantar guru Injil Nabot Genuni ke Framanahen/Utwet untuk melaksanakan misi pelayanan namun ditolak oleh masyarakat Utwet.

Misi Pelayanan kedua dilakukan pada tahun 1950 oleh seorang anggota Zendling, Tokoh Pemuda Pnt. Agus Salosa utusan dari Pendeta Parinussa yang bekerja di resort Sorong Kampung Baru. Namun saat tiba di Kampung Utwet, terjadi perebutan antara klaim antara Gereja Roms Katolik dan Gereja Kristen Protestan.

Melalui misi tersebut, Pnt. Agus Salosa mengikat potongan Kain Merah sebagai tanda larangan bagi Gereja Roms Katolik dan atau Gereja manapun untuk masuk. Kain tersebut ditanam di sepanjang kampung di Ayamaru bagian Utara, dari Segior sampai di Utwet dan Suwiam, Kocu, Ass Kocu, Bori, Ayawasi Jarat, Man Mosum termasuk Mare diberi tanda larangan dan batasan antara wilayah Katolik dan Protestan.

Setelah Sekolah YVVS resmi dibuka oleh Pendeta Markus di Resort Teminabuan pada tahun 1950, maka Pendeta Parinussa dari Resort Sorong mengirim surat kepada Pendeta Markus untuk segera mengirimkan tenaga dari anak – anak muridnya di YVVS Teminabuan untuk membuka pelayanan Penginjilan di Kampung Utwet Mapura Ayamaru.

Pendeta Markus mengutus kedua Pemuda asal Ayamaru, Simon Bless dan Roberth Naa untuk mulai membuka pelayanan dan penginjilan di Kampung Utwet pada tanggal 28 Juni 1953.

Dengan demikian tanggal 28 Juni 1953 ditetapkan sebagai tanggal masuknya Injil di Utwet Mapura dengan dibukanya Jemaat Sion Mapura Klasis Ayamaru, Aifat dan Aitinyo pada Masa itu.

Dari 3 Kali Misi Pelayanan Pekabaran Injil, yang pertama dilakukan oleh Guru Injil Nabot Genuni namun tidak berhasil. Misi kedua yang dilakukan oleh Agus Akos Salosa juga mengalami tantangan sehingga pada misi ketiga yang dilakukan oleh dua pemuda Maybrat yakni Simson Bless dan Robert Naa akhirnya berhasil.

Mereka dua lah yang mulai menjalankan misi pelayanan Pekabaran Injil serta mengajarkan kebenaran firman untuk pertobatan masyarakat di Utwet dari hidup lama ke dalam kehidupan yang benar dalam Injil Kristus.

Kami menyadari masih banyak data dan informasi yang belum lengkap karena itu melalui publikasi selayang pandang singkat ini, kami mohon masukan dan koreksi dari para pihak untuk menambah melengkapi khasanah catatan sejarah masuknya Injil di Kampung Utwet Mapura, Sekarang Distrik Ayamaru Utara Bagian Timur Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya. (rls).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *