Angka Stunting Capai 2659 Kasus, Pj. Gubernur Waterpauw Minta Pemda Teluk Wondama Genjot Penanganan Stunting Dan Kemiskinan Ekstrim

Angka Stunting Capai 2659 Kasus, Pj. Gubernur Waterpauw Minta Pemda Teluk Wondama Genjot Penanganan Stunting Dan Kemiskinan Ekstrim

Penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw, bersama Bupati Teluk Wondama, Ir. Hendrik S. Mambor saat menyerahkan Bantuan secara simbolis kepada Masyarakat, Rabu 21 Juni 2023

Teluk Wondama, doberainews – Penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw fokus tangani masalah Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Provinsi Papua Barat.

Saat ini intervensi terhadap penurunan stunting dan kemiskinan ekstrim dilakukan di Kabupaten Teluk Wondama yang digelar di Kampung Wabi Distrik Rasiei, Rabu (21/6/2023). Dalam sambutannya, Pj Gubernur Provinsi Papua Barat meminta semua pihak wajib bergandengan tangan dalam mendukung kebijakan nasional tersebut.

Pasalnya, Papua Barat tercatat anak terindikasi stunting sebanyak 2.659 anak yang terdiri dari Kabupaten Fakfak 904 anak, Manokwari 628 anak, Teluk Bintuni 530 anak, Kaimana 255 anak, Manokwari Selatan 147 anak, Teluk Wondama 129 anak dan 56 anak di Kabupaten Pegunungan Arfak.

“Itulah pertanyaan saya untuk apa kita disini. Saya dan PKK datang ke Wondama bukan untuk jalan-jalan atau tunjuk jago, kita mau selesaikan masalah ini dengan semua yang ada disini,” terangnya.

Ditambahkan terdapat tujuan percepatan stunting secara umum dan khusus. Untuk umum, kata Waterpauw penurunan prevalensi Stunting sesuai angka saat ini, disinyalir terdapat kampung yang belum terdata. Oleh sebab itu perlu adanya keterbukaan untuk bersama mengatasi.

Para kepala kampung diminta proaktif agar penanganan dapat menyeluruh, terutama fokus pada posyandu. Hal tersebut penting agar saat penilaian dari pusat ada kerja nyata secara sinergi mulai tingkat kampung, distrik, Kabupaten maupun Provinsi.

“Saya minta kejujuran hari ini, Bupati mohon ingatkan data kembali lewat posyandu, kader yang sangat paham juga agar mereka dari rumah ke rumah. Katakan jumlah itu, saya berharap ada data yang ada disitu, jangan ada data lain. Makanya ini saya mau cek nanti, kita kerja kepentingan hanya untuk menjawab semua ini dengan baik,” Tambahnya.

Adapun tujuan khusus pastikan penurunan Stunting karena merupakan perintah.

“Kita sepakat untuk menjadikan prioritas menurunkan Stunting bersama pemerintah dan tokoh masyarakat,”harapnya.

Bupati Kabupaten Teluk Wondama, Ir. Hendrik S. Mambor, MM berharap kunjungan ini memberi spirit, semangat dan motivasi peran komitmen pemerintah bersama dalam rangka percepatan penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem.

Dirinya melaporkan Tahun 2022 dan 2023 pemerintah Teluk Wondama telah mengalokasikan anggaran untuk mengatasi hal ini. Sedangkan strategi nasional dalam pencegahan Stunting melalui lima pilar komitmen dan visi kepemimpinan, kampanye nasional sosialisasi perubahan perilaku konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program pusat dan daerah sampai ke desa.

Selain itu program gizi, ketahanan pangan serta pemantauan evaluasi. Secara bertahap langkah percepatan telah dapat dilaksanakan dengan baik di Wondama.

“Kemiskinan Ekstrem mengalami penurunan walaupun presentasi belum terlalu besar. Walaupun belum optimal, dengan kendala beberapa hal diantaranya kurang adanya sinergi kolaborasi para pihak, tetapi juga masih terdapat sanitasi buruk dan sumber air bersih yang belum tersedia,” Urai Bupati Mambor.

Pihaknya juga terus meningkatkan program spesifik mengenai edukasi pemenuhan gizi, sanitasi, perubahan perilaku khusus bagi ibu hamil dan memastikan kesehatan bayi sejak dalam kandungan.

“Berdasarkan data percepatan penanganan penghapusan kemiskinan ekstrem pada Kemenko PMK, jumlah kemiskinan Ekstrem tahun 2022 sebanyak 384 KK dan jumlah jiwa sebanyak 2.339. Hasil validasi lapangan sesuai data tersebut yang layak dikategorikan sebanyak 134 KK,” Lanjutnya.

Untuk Stunting sesuai data survei status gizi Indonesia tahun 2022, prevalensi Stunting Kabupaten Teluk Wondama sebesar 26,1 persen, turun dari tahun 2021 yang mencapai 31,2 persen. Kondisi tersebut berada diatas angka nasional yaitu 21,6 persen, dibawah angkat provinsi.

Bupati mengapresiasi kebijakan Gubernur Waterpauw, Ketua TP PKK beserta rombongan yang telah meluangkan waktu hadir di Wondama. Dirinya optimis dengan target tahun 2023 angka penurunan Stunting harus diupayakan lebih baik dari tahun sebelumnya.

“Terimakasih kepada Bapak Gubernur dan Ibu beserta seluruh rombongan yang telah berkenan luangkan waktu di Wondama pada hari ini. Kami harap dan yakin akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk mewujudkan keluarga sejahtera dan sumberdaya manusia berkualitas,” Tandasnya.

Dalam kesempatan itu dilakukan penandatanganan komitmen bersama atasi Stunting, penyerahan Bapok dan makanan bergizi, santunan kematian oleh BPJS Ketenagakerjaan, produk olahan Hotong Roswar, Genset, dan alat kesehatan. (rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *