Potret Ronald Mambieuw Dari Aktivis Jalanan Menuju DPR Papua Barat:  Profil, Karier dan Terobosan

Potret Ronald Mambieuw Dari Aktivis Jalanan Menuju DPR Papua Barat:  Profil, Karier dan Terobosan

Panglima Parlemen Jalanan, Ronald Mambieuw,SH

Manokwari, doberainews – Panglima Parjal, Ronald Mambieuw merupakan aktivis kaki Abu di Kota Manokwari yang tak kenal takut dalam menyuarakan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Papua, Papua Barat maupun pemerintah daerah kabupaten/kota di Tanah Papua.

Panglima Parjal sapaan akrab Ronald ini merupakan ketua organisasi Kemasyarakatan Kesatria Parlemen Jalanan (Parjal) Provinsi Papua Barat. Aktifitas sehari hari, ia aktif melakukan aksi – aksi demonstrasi di publik dalam menyuarakan hak – hak masyarakat dan  mengontrol kebijakan publik.

Ronald merupakan putra sulung dari pasangan, Serma TNI AD Samuel Mambieuw  dan Mina Rumaropen. Ronald dilahirkan di Yawosi/Sor Biak Utara pada 13 Mei 1976 silam.

Ronald mulai mengenyam pendidikan dasar SD YPK Sinai Arui Kabupaten Nabire dan berhasil menamatkan pendidikan dasar pada Tahun 1991. Ia melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 4 Nabire Tahun 1991 dan tamat pada tahun 1994.

Dia melanjutkan sekolah menangah atas di Sekolah Menangah Teknologi Pertanian (SMTP) Nabire di tahun yang sama dan berhasil tamat pada tahun 1997.

Pada tahun 2004, Ronald berupaya melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Papua dan berhasil menyelesaikan pendidikan pada tahun 2008.

Karier dan Terobosan

Setelah menyelesaikan studi SMA karena terkendala biaya pendidikan terpaksa  Ronald mulai berkecimpung dalam Yayasan Papua Lintas Samudra yang berkiprah di Nabire Papua. Selama di Yayasan, Ronald bersama rekan – rekannya melakukan berbagai terobosan dalam memperjuangkan pelayanan sosial kepada masyarakat baik pelayanan dan pendampingan pendidikan, kesehatan dan program – program sosialnya.

Pada tahun 2001, Yayasan tersebut membuka Kantor Cabang di Manokwari untuk melakukan kerja – kerja pemberdayaan. Ronald dipindahkan ke Manokwari menjalankan program – program pendampingan di Manokwari. Dibawa pimpinan Ronald, yayasan tersebut berhasil mencetak 3 SDM anak Papua dari Boven Diguel Merauke dan Oksibil Wamena diberangkatkan mengikuti program pelatihan di Cina dan Belanda pada tahun 2003.

Semasa kuliah pun Ronald sudah melakukan berbagai terobosan – terobosan dalam  memperjuangkan hak – hak masyarakat di Tanah Papua dan Provinsi Papua Barat pada khususnya. Ia mulai dipilih sebagai wakil Gubernur Mahasiswa di Tahun 2004-2005 dan berhasil terpilih menjadi Presiden Mahasiswa UNIPA pada 2007 – 2008.

Berbagai terobosan yang pernah dilakukan Ronald antara lain memperjuangkan aspirasi mahasiswa terkait Pembangunan  Rektorat Universitas Papua, memperjuangkan Beasiswa Bidikmisi, dan  bantuan dana pendidikan bagi mahasiswa kurang mampu  di Universitas Papua dan sekolah tinggi lainnya di Manokwari.

Salah satu terobosan Ronald selama menjadi mahasiswa ialah mereformasi organisasi kemahasiswaan UNIPA dari sistem Senat menjadi sistem pemilihan Aspiratif yang lebih demokratis, dengan memberangkatkan 21 Pengurus Senat Mahasiswa Unipa ke Jawa Barat pada Tahun 2006.

Selain merevitalisasi organisasi mahasiswa, pada tahun 2007 Ronald juga ditunjuk sebagai kordinator mahasiswa menggalang  petisi masyarakat untuk memperjuangkan legalitas Provinsi Papua Barat dalam otonomi khusus.

Dari terobosan mahasiswa bersama masyarakat dan  Pemerintah Provinsi Papua Barat dibawa kepemimpinan Gubernur Brigjen Abraham O. Atururi dan Sekda Marthen L. Rumadas akhirnya Pemerintah Pusat merevisi UU Otsus dengan menerbitkan UU nomor 30 Tahun 2008 tentang perubahan UU nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus di Provinsi Papua.

Dari terobosan tersebutlah, Pemerintah Pusat membentuk Lembaga Kultur Majelis Rakyat Papua di Provinsi Papua Barat sebagai manifestasi dari UU Otsus Papua.

Usai kuliah Ronald mulai menjejaki sebagai  pengusaha Papua dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan daerah. Ronald ikut berpartisipasi dalam Asosiasi Pengusaha Papua serta berupaya mendirikan Asosiasi Pengusaha Muda Cendrawasih (Gahamsi).

Selain di pengusaha, Ronald juga berkecimpung di organisasi Kemasyarakatan, mulai dari Ketua Pemuda Demokrat, Jaringan Pengawas Kebijakan Pemerintah (JPKP), hingga mendirikan organisasi kemasyarakatan Kesatria Parlemen Jalanan (Parjal) Papua Barat. Selama menjadi aktivis, Ronald aktif memperjuangkan hak – hak orang asli Papua, memperjuangkan pemberdayaan kepada mama – mama Papua serta aktif mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro rakyat kecil.

Dalam wawancara singkat dengan media ini, Ronald menceritakan kurang  lebih 10 tahun Parjal telah melakukan berbagai terobosan dalam upaya melayani masyarakat.

Parlemen Jalanan aktif memperjuangkan pendidikan gratis, kesehatan gratis dan program – program pemberdayaan kepada mama – mama Penjual Pinang Papua, serta pembinaan kepada anak – anak Papua yang terpapar zat adiktif lem Aibon, lem fox, narkoba dan anak – anak putus sekolah.

Pada tahun 2022, kami Parjal berhasil mendorong pemberian bantuan tunai program  tangan kasih 2000 ibu – ibu Papua dan program bantuan modal usaha kepada 2000 mama – mama Papua. Serta program ril pembangunan pasar mama – mama Papua unit Parlemen Jalanan di Swaven Perkebunan.

Selain itu, pria kelahiran Biak Utara 1976 ini telah matang sebagai seorang pengusaha Papua. Ia telah memiliki aset berupa tanah, rumah dan 4 Unit Kendaraan Roda empat, 2 Unit Kendaraan Roda 2, 1 Unit Alat berat, 2 Unit Bangunan Rumah Tempat tinggal, 1 Kopel Bangunan Kontrakan, dan 2 Hektar bidang  Tanah.

“Jadi motivasi saya untuk maju caleg, karana masyarakat yang meminta saya untuk maju agar memperjuangkan aspirasi mereka yang saat ini belum sempat diperhatikan oleh pemerintah. Bukan motivasi saya maju DPR karena ingin mengumpulkan uang, atau menambah  kekayaan keluarga, tetapi karena selama ini kami melihat masyarakat kecil belum mendapat sentuhan yang layak sehingga kami maju caleg untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Selama ini kami (Parjal) sudah membantu dalam kapasitas kami yang sangat terbatas. Hampir setiap hari warga datang mengeluh ke Parjal terkait masalah pendidikan, kesehatan, seleksi CPNS, Sekolah Kepolisian, Bintara, Tamtama dan berbagai hak – hak masyarakat untuk diperjuangkan. Belum ditambah lagi dengan masyarakat yang datang minta bantuan karena alami berbagai masalah dan kesusahan. Karena itu, kami maju sebagai caleg untuk memperjuangkan aspirasi tersebut,”ungkapnya.

Saat ini Ronald resmi dicalonkan oleh Partai Demokrat sebagai Calon DPR Papua Barat  dari Dapil I Papua  Barat meliputi Kabupaten Manokwari.

“Semoga perjuangan masyarakat, perjuangan kita ini membawa perubahan bagi masyarakat di kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat yang kita cintai,”tandasnya.

"img src=https://doberainews.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241221-WA0055.jpg">

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *