Maybrat, Doberainews – Gereja Sidang Jemaat Allah atau GSJA, Jemaat Yukase Klasis Aifat Maybrat merayakan hari ulang tahun Ke-17 GSJA yang dirangkai dalam ibadah syukur bersama dengan Pemerintah pada Minggu, 7 Mey 2023.
Ibadah syukur dihadiri Plh. Sekda Maybrat Ferdinandus Taa ditemani Staf Ahli Bupati, Kepala Dinas Pendidikan, Ketua KNPI dan Komisaris GSJA dari wilayah Papua Barat serta anggota DPRD Dapil Yumases Raya.
Plh Sekda Maybrat Ferdinandus Taa menyerahkan bantuan Pemda Maybrat senilai Rp. 15 juta sembari mengatakan di dalam sambutan bahwa, perayaan ucapan syukur pemerintah serta jemaat pada kesempatan itu bukan karena kebetulan saja melainkan rencana Tuhan.
“Pesan pemerintah untuk acara kita di hari ini bahwa ulang tahun ke-17 kalau kita lihat dari usia berarti dia dari anak-anak menuju masa remaja dan dewasa, berarti iman kita dari remaja menuju kedewasaan sehingga apa yang kita bangun didalam persekutuan gereja GSJA itu menjadi bagian di dalam pertumbuhan iman kita,” kata Fery.
Sehingga, ia berharap hal-hal yang tidak berkenan dengan ajaran gereja seperti iri hati, angkuh, saling gosip, kesombongan dan lain-lain harus dihilangkan.
“Hal-hal yang negatif harus dihilangkan karena kita ini adalah anak-anak Tuhan, hal-hal yang positif kita kembangkan, kita harus membangun persekutuan Jemaat antara umat di GSJA maupun umat yang lainnya. Jadi dengan 17 tahun Jangan Anggap usia ini masih anak-anak atau remaja tetapi diwujudnyatakan di dalam kehidupan sehari hari kita dalam hidup berjemaat, melayani sesama dengan hati, dengan kasih dan iman yang kokoh,” harapnya.
Ferry menyampaikan permohonan maaf PJ Bupati yang tidak berkesempatan datang hadir karena tengah lakukan tugas penting sehingga tidak bersama Jemat merayakan HUT Ke 17 GSJA secara langsung.
Ferry menerangkan, kehadiran pemerintah adalah untuk seluruh denominasi gereja di Maybrat tanpa membeda-bedakan antara kelompok denominasi gereja tertentu.
“Pemerintah berkewajiban memberikan perhatian penuh buat delapan denominasi gereja tanpa memilih gereja tertentu, sebab Gereja dan pemerintah adalah satu Gereja mengurus Jemaat dan pemerintah mengurus masyarakat,” kata Fery.
Salah satu pengemuka GSJA di wilayah Yumases, Obeth Basna, menyampaikan GSJA dirintis berdiri sejak 2005, sehingga dia dan Jemaat mengaku bersyukur kini 17 tahun dirayakan kembali setelah melalui lika-liku perjalanan yang sangat panjang.
“Kehadiran gereja ini karena perjalanan dan campur tangan Roh Kudus, karena di dalam Injil Matius mengatakan pergi dan jadikanlah semua murid bangsaku, baptislah mereka dengan nama Bapak Anak dan Roh Kudus, Firman Tuhan itulah menjadi motivasi bagi kami,” terangnya.