Maybrat, Doberainews – Salah satu tokoh intelektual Maybrat sekaligus Ayamaru Raya Kornelius Kambu angkat bicara perihal penghargaan yang diberikan kepada 19 tokoh Pemekaran Kabupaten Maybrat pada perayaan peringatan Hut 14 pemekaran Kabupaten Maybrat pada Rabu 3 Mey 2023 kemarin.
Tokoh Intelektual Aitinyo dan Ayamaru Raya, Kornelius Kambu mengatakan pemberian penghargaan tersebut memicu polemik dari berbagai kalangan masyarakat. Dia khawatir pemberian penghargaan tersebut berdampak pada perpecahan orang Maybrat yang sudah hidup rukun selama ini.
“Selaku Intekektual Maybrat, terlepas dari pada pejabat, saya khawatir hal seperti begini akan memicu konflik karena egoisme wilayah antara Ayamaru Raya, Aitinyo Raya, Aifat Raya dan Yumeses Raya. Kita ada di depan pemilu, emosional ini bisa timbul dan bermunculan pada pemilu 2024 nantinya” ujar dia.
Karena itu, Kornelius berharap penghargaan itu sebaiknya tidak perlu diberikan, karena telah melalui penandatanganan pakta integritas damai dan mengesampingkan keputusan mahkamah konstitusi nomor 66 tahun 2013 sehingga munculah PP nomor 41. Melalui nota kesepahaman itu, maka tidak perlu lagi ada yang mengekspresikan sikap ego kewilayahan, atau ego sektoral diantara sesama anak Maybrat.
“Saya berharap jangan ada yang tunjukkan ego sektoral di kabupaten ini. Mari kita bersatu. Orang sudah tahu, tidak perlulah mengekspresikan, akhirnya membuat ada aksi dan opini protes dari kelompok masyarakat,” harapnya.
Tokoh intelektual ini menerangkan, kehadiran Kabupaten Maybrat merupakan kontribusi kolektif semua pihak dengan masing -masing sumberdaya yang dimiliki.
“Kabupaten ini, orang belanja pun dengan uang, bukan barang ini datang sendirinya. saya pikir hal yang kemarin itu tidak perlu diekspresikan begitu, orang sudah tahu bahwa kamu adalah pahlawan dan kamu berjasa tapi tidak boleh membuat sesuatu yang menimbulkan kontra diantara kita,” tuturnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, polemik pemberian penghargaan tersebut telah mendapat sorotan dari berbagai kalangan masyarakat, salah satunya dari para mahasiswa Maybrat.
“Saat ini mahasiswa sedang minta pertanggungjawaban dari para intelektual Maybrat untuk menjelaskan alasan pemberian penghargaan. Mahasiswa minta agar dilakukan pengkajian Kembali terkait 19 tokoh yang mendapat penghargaan. Saat ini, kami juga jalan hati-hati karena mereka sudah ancam,”ungkapnya.
Dijelaskan Kornelius proses pemekaran Kabupaten Maybrat membutuhkan kesepahaman antara anak – anak Maybrat untuk duduk bersama sehingga Kabupaten Maybrat bisa dimekarkan sebagai salah satu DOB.
“Kita tahu bahwa draft undang-undang memang betul, tapi bagaimana wilayah bawahan yang gabung disini ini kan menjadi satu kekuatan untuk membuat wilayah kita besar dan DAU-nya bisa besar sampai 400 milyar, karena DAU itu orang hitung berdasarkan luas wilayah,” paparnya.
Karena itu, dia menghimbau kepada semua pihak baik mahasiswa, masyarakat dan kelompok milenial untuk tetap menahan diri sembari menunggu langkah-langkah keseimbangan yang akan diambil untuk menengahi perdebatan ini. Salah
“Oleh sebab itu saya, sampaikan di publik bahwa tolong masyarakat Ayamaru, Aitinyo dan para kelompok milenial agar menahan diri tidak boleh melakukan sesuatu yang membuat perpecahan,” tutup Kornelius.